Jumat, 26 Juni 2015

Galau : Sebuah Perenungan


          Kegalauan sebuah kata benda yang berasal dari kata dasar "galau" dan mendapatkan imbuhan ke-an. Menurut KBBI kata "galau" berarti kacau, tidak keruan (pikiran). Jadi kegalauan dapat diartikan keadaan pikiran yang sedang tidak keruan atau keadaan pikiran yang kacau. 
          "Galau" bukan sebuah kata asing di kalangan dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Setiap kali perasaan dan keadaan mereka tidak seperti yang diharapkan, dengan mudahnya bila ditanya orang lain langsung mengatakan "galau" atau kalau orang lain melihat kita bersikap tidak seperti biasa dan kita ditanya, kita jawab asal-asalan, mereka langsung menilai kalau kita sedang galau. Kata "galau" menjadi tren dan belum mati sampai sekarang sehingga musisi pun memanfaatkannya untuk judul sebuah lagu. Namun, pertanyaan paling besar yang ada di benak saya "Apakah kata "galau" sudah digunakan sebagaimana maknanya?  
            Jika kita melihat kembali makna kata "galau", yaitu pikiran yang tidak keruan atau kacau itu menyiratkan bahwa orang yang mengalami galau itu adalah orang pikirannya bercampur aduk menjadi antara bingung, khawatir, kecewa, sedih, bahkan seakan-akan tak memiliki harapan seperti benang kusut. Jadi, apakah kalau seorang remaja mendapat nilai jelek atau dijauhi teman itu sudah masuk dalam golongan galau atau hanya merasakan kesedihan atau hanya sebuah kekhawatiran? Atau kalau seorang anak kecil tidak mendapatkan mainan yang diinginkan atau temannya tidak mau meminjamkan mainan, apakah itu juga bisa dikategorikan galau? Atau kalau seorang dewasa tidak memiliki kekasih atau ditinggalkan kekasihnya, apakah itu juga bisa dikategorikan galau?
           Hati-hati dalam memilih kata untuk perasaan yang sedang kita rasakan dan jangan begitu mudahnya menulis kata galau untuk status di FB, Twitter, atau media sosial yang lain atau jangan mudah mengatakan sedang galau kepada orang lain, dan juga jangan dengan mudahnya menilai orang lain dengan kata galau. Kita harus benar-banar tahu apa yang sedang dipikirkan, dirasakan, atau yang dialami baik diri kita maupun orang lain.  (Kristiyani)    
                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar