Menyimpulkan
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dari Dua Cerpen yang Dibaca Oleh Jerhemy Owen 9A
Wanita dan Semut-semut
di Kepalanya (Anggun Prameswari)
Unsur
Intrinsik
1. Tema
: Pemikiran negatif berakibat fatal
2. Setting/Latar
:
Waktu :
·
Semalaman,
wanita itu tidak tidur. Dibeliakkannya mata lebar-lebar. Mencari lubang
setusukan batang jarum di sudut tersembunyi rumahnya yang bisa dijadikan celah
masuk semut.
·
Esok
hari, kompleks itu gempar.tubuh seorang wanita
kesepian ditemukan tak bernyawa. Aroma busuk makanan yang sengaja disebar
berbaur dengan uap obat serangga yang memenuhi rumahnya.
·
Sayang, semuanya
berkhasiat sementara. Di ujung hari,
iring-iringan semut bertambah panjang semakin rapat. Terlampau kesal, ia
membeli sebotol obat serangga.
Tempat :
·
Tak lagi ia menyimpan
kue untuk mengudap. Ia juga mulai makan di taman
depan, agar tak ada sisa makanan berjatuhan di dalam rumah.
·
Ia biarkan semut-semut
itu merambati dinding rumah. Makin banyak saja yang bertandang. Semut dari
rumah sebelah, rumah sebelahnya lagi, dan taman kompleks. Bahkan, semut-semut
di kantornya ikut datang ke rumah.
·
Wanita itu terkekeh.
Matanya tampak Lelah. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju kamar dan merebahkan tubuh.
Suasana :
·
Ia memeluk istrinya
terakhir kali. Ujung jari wanita itu menggenggam surat gugatan cerai yang lusuh
karena terlalu sering dipegang. Tertahan, isaknya menyayat hati. (Mengharukan)
·
Semut-semut itu
mengikutinya, melapisi perabotan dan setiap permukaan rumah, seakan semua
ditutup beledu merah kehitaman. (Menyeramkan)
·
Aroma obat membubung,
membekap jalur udara. Ia tak peduli. Yang penting mereka mati, tak bersisa
lagi. Tak dinyana, tepat tengah malam, garis-garis yang dibentuk dari barisan
semut muncul kembali. Seakan mereka bangkit dari kematian, membawa pasukan
lebih banyak. (Menjijikan/Keanehan)
3. Sudut
Pandang : Orang Ketiga
Wanita
itu terkekeh. Matanya tampak Lelah. Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju
kamar dan merebahkan tubuh.
4. Penokohan
:
§ Wanita
(pemikiran rumit/negatif) :
a. Ia
wanita rumit yang jatuh cinta padanya.
b. “Mungkin
wanita sederhana itu benar-benar ada. Bisa jadi karena itulah ia pergi. Bukan
karena ia lelah mencintaiku.”
§ Suaminya/Pria
itu (perhatian/sederhana) :
a. Pria
itu begitu perhatian, telaten mendengarkannya.
b. Pria
itu lelaki sederhana.
§ Wanita
(paranoid) :
a. “Pernah
hitung berapa ekor semut di dalam sana? Mungkin ada lebih dari sejuta. Aku bisa
dikerubungi! Bisa habis otakku dimakan”
5. Alur
(Alur Maju) :
Anggun Prameswari menceritakan kehidupan
tokoh Wanita dari tokoh Wanita ini telah ditinggalkan oleh tokoh Suami karena
pemikiran yang selalu negatif padanya. Lalu tokoh suami meberikan surat
perceraian terhadap tokoh Wanita. Tetapi tokoh Wanita masih tetap mempunyai
pikiran yang negatif dan ia juga depresi karena diceraikan. Sampai-sampai tokoh
wanita mati di rumah karena depresi.
6. Amanat
:
·
Janganlah kita
berpikiran negatif atau rumit karena dapat berakibat fatal untuk diri kita
sendiri dan orang di sekitar kita.
·
Mari kita belajar untuk
berpikir dahulu sebelum berbicara dan melakukan tindakan.
Unsur
Ekstrinsik
1. Nilai
Sosial : Seharusnya kita membantu orang
di sekitar kita yang sedang kesusahan/sakit.
·
Para tetangga pun mulai
bertaruh, apakah wanita itu akan merutuki nasibnya, atau kalap mencari suamiya
ke sepenjuru kota; jika perlu mengetuk tiap pintu, atau mulai bertingkah tak
waras.
2. Nilai
Moral : Kita tidak boleh mempunyai
pikiran negatif.
·
“Mungkin wanita
sederhana itu benar-benar ada. Bisa jadi karena itulah ia pergi. Bukan karena
ia lelah mencintaiku.”
·
“Atau mungkin ia
bukannya menyupahiku. Munkin ia berdoa aku tak lagi rumit. Menjadi lebih
sederhana agar lebih mudah dicintai.”
3. Nilai
Budaya : Membasmi semut dengan obat
serangga.
·
Terlampu kesal, ia
membeli sebotol obat serangga. Tanpa peduli lagi, diarahkan penyemprotnya,
mirip bazooka memborbardir ke segala arah. Titik-titik cairan menghujani
dinding, meninggalkan pola basah. Semut-semut itu akhirnya enempel tak bergerak
di dinding. Melihat itu, ia makin kalap menggerakan tangan, menyemprot seisi
rumah.
Ms. Watson (Des Alwi)
Unsur
Intrinsik
1. Tema
: Sifat buruk membuat kesal orang
2. Setting/Latar
:
Waktu :
·
Musim
dingin yang mulai menusuk tulang seolah
menyelesaikan semua masalah. Tidak ada lagi tangisan panjang yang menganggu hampir
setiap malam.
·
Tidak ada kehidupan di
lapangan, yang biasanya selalu ramai saat musim
panas. Padahal baru pukul 6 sore.
Aku belum pernah mengalami gangguan atau hal-hal aneh lain saat melewati
lapangan.
·
Sampai suatu saat
ketika sudah agak larut, dan aku
memutuskan untuk melewati lapangan yang dari jauh sudah kelihatan gelap
menakutkan.
Tempat :
·
“I
heard that,” tiba-tiba terdengar suara dari arah
rumah Ms. Watson diikuti lemparan plastic berisi sampah. Robert pucat terdiam.
Dengan menaruh telunjuk di mulut, ia meminta kami meninggalkan halaman belakang.
·
Karena tidak memiliki
fasilitas parkir, kami terpaksa memarkir mobil di jalan. Kalau bernasib baik,
kami bisa parkir di depan rumah.
Kalau sedang apes, kami terpaksa parkir di depan
rumah Ms. Watson.
·
Di
rumah, aku melihat mobil polisi parkir di
depan. Aku mulai panik. Ini pasti sangat serius. Waktu aku masuk, polisi sedang
menanyai pembantuku dan istriku secara terpisah.
Suasana :
·
“Bisa enggak pindah
rumah. Aku sudah tidak tahan membersihkan plastik sampah yang dilempar ke
halaman belakang, ke bodi mobil, dan mendengar tangisan Ms. Watson hampir
setiap malam,” sergah istriku suatu malam. (Kesal)
·
Lapangan yang
seharusnya bisa kulewati dalam 5-7 menit malam itu serasa berjam-jam dan aku
baru sampai tengahnya, mendekati pepohonan, tempat anak-anak muda mabuk-mabukan
dan merupakan daerah yang paling menakutkan. Dari kejauhan aku melihat bayangan
seorang wanita yang berjalan mendekati pepohonan. Dan aku berusaha memperlambat
langkah, mencoba memperhatikan wanita yang perlahan menghilang dalam gerombolan
pepohonan. (Menyeramkan).
·
Pada suatu sore,
istriku dengan panik menelepon, memberitahukan anak kami yang perempuan
menghilang. Ia yang sedang menghadiri kegiatan ibu-ibu di kantor kami bergegas
pulang dan memintaku juga segera pulang. Di rumah, aku melihat mobil polisi
parkir di depan. Aku mulai panik. Ini pasti sangat serius. (Menegangkan)
3. Sudut
Pandang : Orang Pertama
Dari kejauhan aku melihat bayangan
seorang wanita yang berjalan mendekati pepohonan. Dan aku berusaha memperlambat
langkah, mencoba memperhatikan wanita yang perlahan menghilang dalam gerombolan
pepohonan.
4. Penokohan
:
·
Ms. Watson (Emosi labil/Pemarah)
o Sejak
mengalami kesulitan berjalan, emosinya sangat labil. Dia bisa marah dan
mengamuk tidak terkendali.
o Ms.
Watson pernah marah-marah minta kami memindahkan mobil karena halaman rumahnya
hanya untuk mobil Council yang harus
parkir persis di depan rumahnya.
·
Aku (mudah menyerah)
o Aku
tidak langsung menjawab, hanya mengambil kontrak sewa rumah dan menunjuk poin
yang menyatakan, penyewa hanya boleh pindah saat kontrak belum selesai, jika
ditarik pulang ke Indonesia atau jika terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan
penyewa tidak bisa memenuhi sewa kontrak.
·
Istriku (mudah panik/tidak sabar)
o Sampai
pada suatu sore, istriku dengan panik menelepon, memberitahukan anak kami yang
perempuan menghilang. Aku minta istriku tidak panik dan menelepon semua teman
sekolah anakku yang kebetulan rumahnya berdekatan.
o “Bisa
enggak pindah rumah. Aku sudah tidak tahan membersihkan plastik sampah yang
dilempar ke halaman belakang, ke bodi mobil, dan mendengar tangisan Ms. Watson
hampir setiap malam” sergah istriku suatu malam.
5. Alur
(Alur Maju) :
Des Alwi menulis cerpen Ms. Watson
dengan alur maju. Ia menceritakan tokoh aku dan keluarganya pindah ke sebelah
rumah Ms. Watson. Lalu mereka sangat terganggu oleh Ms. Watson yang sangat
labil emosinya, sampai istri dari tokoh aku ingin pindah, tetapi tidak bisa.
Setelah beberapa lama tidak ada masalah dengan Ms. Watson, tiba-tiba anak dari
tokoh aku hilang selama 4 hari dan ditemukan di rumah Ms. Watson. Ms. Watson
mengatakan anak dari tokoh aku tidak mau pulang karena asyik bermain-main di
kamarnya.
6. Amanat
:
·
Janganlah kita mempunyai
perilaku yang tidak baik, karena itu akan membuat orang disekitar kita kesal
dan merasa tidak nyaman.
·
Mari kita membangun dan
menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar kita.
Unsur
Ekstrinsik
1. Nilai
Moral : Janganlah membuat masalah dengan
orang lain dan bertindak adillah terhadap semua orang.
·
Kami terpaksa parkir di
depan rumah Ms. Watson. Di sini persoalan sering terjadi. Ms. Watson pernah
marah-marah minta kami memindahkan mobil karena halaman rumahnya hanya untuk
mobil Council yang harus parkir
persis di depan rumahnya guna memudahkan ia naik dan turun mobil. Namun anehnya
kami selalu melihat ada mobil tetangga yang parkir di depan rumahnya dan tidak
bermasalah.
2. Nilai
Budaya : Bila kita sedang sakit, kita
melakukan terapi/pengobatan.
·
Halaman rumahnya hanya
untuk mobil Council yang harus parkir
persis di depan rumahnya guna memudahkan ia naik dan turun mobil, setiap
terapi mingguan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar