Jumat, 31 Juli 2015

Benarkah Rumput Tetangga Lebih Hijau?

"Rumput Tetangga Lebih Hijau" itu adalah salah satu ungkapan yang sering kita dengar atau bahkan pernah kita ucapkan untuk diri sendiri ataupun untuk mengomentari orang lain. Ungkapan tersebut terucap atau terdengar karena banyak faktor. Namun yang jelas, hal itu terjadi karena yang dimiliki orang lain itu kita rasakan atau kita lihat lebih dari yang kita miliki. Sebenarnya apa saja yang kita ributkan dan kita rasakan bahwa yang dimiliki orang lain itu lebih baik dari kita?

1. Pasangan hidup
    Saat teman kita menceritakan bagaimana kebaikan pasangan hidup mereka mengenai sifatnya yang perhatian, selalu mengalah, sabar, bijaksana dan sifat baik lainnya serta ditambah materi yang bisa dihasilkannya sangat banyak sehingga mampu membelikan apapun yang diinginkan atau mengajaknya pergi kemanapun yang diinginkan, lalu kita mulai melihat pasangan hidup kita berdasarkan kacamata teman kita sehingga akhirnya kita mulai membandingkan pasangan hidup kita dan dari situ kita merasakan bahwa teman kita sangat beruntung karena pasangan hidupnya sempurna tidak seperti pasangan hidup kita yang mungkin kurang sabar, kurang perhatian, ataupun materi yang dihasilkan pas-pasan. Ini juga bisa berlaku untuk pacar atau kekasih kita.
2.  Orangtua
     Seorang anak terkadang juga bisa mengalami rasa iri terhadap teman karena temannya memiliki barang yang lebih bagus dari dirinya, bersekolah di tempat yang lebih bagus/mahal darinya, pergi berlibur ke luar negeri, ataupun uang sakunya lebih banyak. Ini semua dikarenakan orangtua yang lebih mapan atau mungkin lebih perhatian. Akhirnya, anak itu mengatakan bahwa orangtuanya tidak sebaik orangtua temannya atau bahkan memiliki pemikiran "andaikan orangtuaku seperti orangtuamu, aku pasti bahagia".
3. Anak
    Selain seorang anak yang merasa iri, ternyata terkadang ada orangtua yang merasa bahwa anaknya tidak sebaik anak temannya dari karakter ataupun kecerdasannya sehingga orangtua sering membandingkan anak mereka dengan anak temannya. Orangtua pun juga bisa memiliki pemikiran "Mengapa bukan anak seperti itu yang diberikan Tuhan kepadaku?"
Hal lain tentang anak yang membuat kita merasa iri atau menganggap nasib orang lain lebih baik dari kita atau bahkan menganggap Tuhan tidak adil pada kita adalah apabila kita tidak/belum memiliki anak. Secara materi mungkin kita bisa membesarkan anak, tetapi Tuhan belum memberikan malahan Tuhan memberikan anak pada orang-orang yang tidak siap seperti anak sekolah yang hamil atau orang yang sudah memiliki banyak anak, tetapi tidak memiliki materi yang cukup, atau Tuhan memberikan anak pada orang yang suka menelantarkan anak di jalanan. Hal itu juga akan membuat kita berpikir "mengapa Tuhan begitu?"  

Ketiga hal tersebut yang membuat kita merasa dan berpikir bahwa Tuhan  membuat rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di pekarangan kita. Mengapa pemikiran itu bisa terjadi pada kita? Jawabannya hanya satu yaitu bahwa kita tidak pernah bersyukur pada apa yang Tuhan telah berikan kepada kita. Kalau kita bisa bersyukur, kita tidak akan mempertanyakan apa-apa pada Tuhan, termasuk keadilan Tuhan. Kita bisa menikmati hidup yang diberikan Tuhan dengan penuh syukur dan bahagia meskipun yang Tuhan berikan pada kita tidak sebanyak orang lain atau yang orang lain miliki, kita tidak memilikinya. Namun satu hal yang pasti adalah Tuhan memakai kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya yang mulia dan Tuhan akan mencukupkan semua untuk kita. Apapun yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan sudah merancangkan semua dan jangan pernah ragu tentang rancangan Tuhan, seperti dalam Yeremia 29 : 11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. ” Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi untuk berpikir dan merasa kalau "rumput tetangga lebih hijau".  






  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar