Wanita atau perempuan adalah mahkluk ciptaan yang hidupnya agak ribet alias banyak ini dan itunya. Perawatan diri adalah salah satu dari ini dan itu perempuan, mulai dari wajah, postur tubuh, berat badan, kulit, ataupun rambut. Kalau perempuan tidak memperhatikan perawatan, dikira laki-laki meskipun zaman sekarang laki-laki juga banyak yang melakukan perawatan atau juga ada yang berkomentar, "Perempuan kok gak memperhatikan penampilan sih?". Kalau kita bisa cuek dengan komentar itu, pasti tidak bermasalah dan baru akan menjadi masalah kalau kita memikirkannya. Pokoknya agak ribet jadi perempuan yang ingin mempercantik penampilan dan yang jelas, salah satunya keribetannya adalah biaya yang cukup menguras kantong, terlebih kalau kulit atau rambut kita sensitif. Namun, dalam tulisan ini hanya akan membahas tentang perawatan rambut.
Rambut adalah mahkota wanita. Kalimat itu adalah sebuah majas metafora, yang artinya bahwa rambut itu sangat penting bagi setiap wanita sehingga disamakan dengan sebuah mahkota. Banyak orang tidak percaya diri dengan permasalahan rambut yang dimilikinya. Misalnya, rambut berketombe, rambut sudah beruban, rambut rontok, rambut kusam, rambut terlalu tipis, rambut ikal, rambut keriting, bahkan rambut lurus pun menjadi masalah. Setiap wanita pasti berlomba-lomba mencari solusi, entah dengan mengganti sampo ataupun melakukan perawatan ke salon setiap bulan.
Selain tidak percaya diri, terkadang banyak wanita yang tidak puas dengan rambut yang diberikan Sang Pencipta sejak lahir, misal rambut ikal, keriting, atau lurus, ataupun rambut warna putih karena seiring dengan usia. Dengan mengikuti trend, mereka yang keriting dan ikal diluruskan dari mulai lurus papan, rebonding, sampai sekarang yang disebut smoothing. Demikian juga yang rambut lurus dibuat menjadi keriting gantung, sedangkan yang berambut putih diwarnai sesuai dengan keinganan yaitu merah, kuning, coklat, atau hitam. Meskipun semua trend gaya rambut bisa dilayani di setiap salon, ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mengubah gaya rambut seperti dari rambut diluruskan atau rambut dicat menjadi rambut keriting gantung, demikian juga sebaliknya. Ini yang baru kualami.
Rambutku awalnya adalah ikal sehingga kalau sudah panjang, rambut tidak rapi karena keluar-keluar. Oleh karena itu, begitu muncul trend rebonding, sebagai seorang wanita yang memperhatikan penampilan, aku langsung meluruskan rambutku dengan rebonding. Setelah musim smoothing, setiap tahun rambutku kuluruskan. Akibat sering diluruskan, rambutku menjadi patah-patah. Akhirnya, aku tidak mau meluruskan rambut lagi, tetapi aku ingin mengubah gaya rambutku yaitu menjadi keriting gantung. Tekadku sudah bulat sehingga aku memutuskan untuk pergi ke salon di sebuah mall di Tangerang. Sesampai di salon, aku mengatakan tujuanku yaitu keriting gantung dan kutanyakan berapa harga yang harus kubayar. Ternyata tidak sesederhana itu. Aku mampu membayar, tetapi pemilik salon melihat rambutku belum habis sisa smoothingnya dan dia mengatakan sebuah kenyataan bahwa hasilnya tidak akan sempurna atau tidak maksimal. Aku salut dengan pemilik salon karena dia memperhatikan mutu salonnya bukan hanya sekadar mendapatkan uang banyak dari pelanggan. Setelah mendengar itu, aku bukannya mundur, melainkan tetap mengambil risiko meskipun hasilnya tidak maksimal.
Akhirnya, rambutku dikeramas dan rasanya lega karena gaya rambutku akan baru. Namun belum selesai dikeramas, pemilik salon menanyakan padaku apakah rambutku baru diwarnai. Alamak, ternyata rambut diwarnai juga menghalangi keinginanku untuk mengubah gaya rambutku. Akan tetapi kali ini pemilik salon tidak mengatakan hasil yang tidak maksimal, tetapi rambut akan rusak. Nah, tanggapan ini yang akhirnya menghilangkan hasratku untuk keriting gantung. Aku bingung sesaat karena tidak tahu harus bagaimana. Setelah beberapa menit, aku memutuskan untuk perawatan creambath dan mengubah gaya rambutku dengan potong pendek. Begitulah akhirnya, mahkota yang kukejar tak kesampaian, tetapi aku tetap bersyukur karena aku tetap bisa mengubah penampilan rambutku meskipun tidak sesuai yang kuharapkan. Aku harus bersabar 1 tahun lagi agar bekas smoothingnya hilang dan juga menahan untuk tidak mewarnai rambut selama 3 bulan. Sanggupkah aku? Kita lihat saja nanti. (Kristiyani)
Selain tidak percaya diri, terkadang banyak wanita yang tidak puas dengan rambut yang diberikan Sang Pencipta sejak lahir, misal rambut ikal, keriting, atau lurus, ataupun rambut warna putih karena seiring dengan usia. Dengan mengikuti trend, mereka yang keriting dan ikal diluruskan dari mulai lurus papan, rebonding, sampai sekarang yang disebut smoothing. Demikian juga yang rambut lurus dibuat menjadi keriting gantung, sedangkan yang berambut putih diwarnai sesuai dengan keinganan yaitu merah, kuning, coklat, atau hitam. Meskipun semua trend gaya rambut bisa dilayani di setiap salon, ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mengubah gaya rambut seperti dari rambut diluruskan atau rambut dicat menjadi rambut keriting gantung, demikian juga sebaliknya. Ini yang baru kualami.
Rambutku awalnya adalah ikal sehingga kalau sudah panjang, rambut tidak rapi karena keluar-keluar. Oleh karena itu, begitu muncul trend rebonding, sebagai seorang wanita yang memperhatikan penampilan, aku langsung meluruskan rambutku dengan rebonding. Setelah musim smoothing, setiap tahun rambutku kuluruskan. Akibat sering diluruskan, rambutku menjadi patah-patah. Akhirnya, aku tidak mau meluruskan rambut lagi, tetapi aku ingin mengubah gaya rambutku yaitu menjadi keriting gantung. Tekadku sudah bulat sehingga aku memutuskan untuk pergi ke salon di sebuah mall di Tangerang. Sesampai di salon, aku mengatakan tujuanku yaitu keriting gantung dan kutanyakan berapa harga yang harus kubayar. Ternyata tidak sesederhana itu. Aku mampu membayar, tetapi pemilik salon melihat rambutku belum habis sisa smoothingnya dan dia mengatakan sebuah kenyataan bahwa hasilnya tidak akan sempurna atau tidak maksimal. Aku salut dengan pemilik salon karena dia memperhatikan mutu salonnya bukan hanya sekadar mendapatkan uang banyak dari pelanggan. Setelah mendengar itu, aku bukannya mundur, melainkan tetap mengambil risiko meskipun hasilnya tidak maksimal.
Akhirnya, rambutku dikeramas dan rasanya lega karena gaya rambutku akan baru. Namun belum selesai dikeramas, pemilik salon menanyakan padaku apakah rambutku baru diwarnai. Alamak, ternyata rambut diwarnai juga menghalangi keinginanku untuk mengubah gaya rambutku. Akan tetapi kali ini pemilik salon tidak mengatakan hasil yang tidak maksimal, tetapi rambut akan rusak. Nah, tanggapan ini yang akhirnya menghilangkan hasratku untuk keriting gantung. Aku bingung sesaat karena tidak tahu harus bagaimana. Setelah beberapa menit, aku memutuskan untuk perawatan creambath dan mengubah gaya rambutku dengan potong pendek. Begitulah akhirnya, mahkota yang kukejar tak kesampaian, tetapi aku tetap bersyukur karena aku tetap bisa mengubah penampilan rambutku meskipun tidak sesuai yang kuharapkan. Aku harus bersabar 1 tahun lagi agar bekas smoothingnya hilang dan juga menahan untuk tidak mewarnai rambut selama 3 bulan. Sanggupkah aku? Kita lihat saja nanti. (Kristiyani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar