Sabtu, 11 Juli 2015

Kejenuhan dan Kebosanan Menghampiri dan Menyerangku

Jenuh dan bosan adalah kata yang mampu melanda setiap insan dan tidak mengenal kaya atau miskin, tinggal di kota atau di desa, pekerja atau pengangguran, dan juga tak mengenal usia dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai orangtua. Semua pasti pernah merasakan meskipun tingkatan kejenuhan dan kebosanannya berbeda-beda. Perasaan inilah yang sekarang menghampiri dan menyerangku. 

Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengusir kejenuhan dan kebosanan. Ada yang pergi jalan-jalan ke tempat wisata atau pusat perbelanjaan, ada yang buka media sosial dengan membuat status atau sekedar baca status teman, ada yang olahraga jari dengan WA atau Line, ada yang pergi ke tetangga untuk ngerumpi, bahkan ada juga yang memilih tetap di rumah dengan memejamkan mata alias tidur karena gak tahu harus ke mana ataupun menonton film melalui DVD player. 

Sebenarnya wajarkah atau normalkah bila seseorang mengalami kejenuhan atau kebosanan dalam menjalani rutinitas sehari-hari? Jawabannya WAJAR dan NORMAL. Namun, apa yang menyebabkan seseorang mengalami kejenuhan atau kebosanan?  

Penyebab pertama adalah rutinitas yang dijalani. Misalnya, seorang karyawan saat bekerja, pasti merasakan titik jenuh dengan rutinitas sehari-hari pada suatu saat dan rasanya ingin lari dari rutinitas ini dengan libur seminggu rasanya sudah cukup atau ibu rumah tangga yang bergelut dengan pekerjaan rumah yaitu mencuci, mengurus anak, membersihkan rumah, memasak pastinya juga sekali-kali ingin berhenti dari rutinitas tersebut dengan memanjakan diri ke salon, atau anak sekolah yang jenuh dengan pelajaran di sekolah, pastinya juga ingin menikmati tidur dan bangun siang di rumah tanpa diganggu yang namanya PR atau tugas sekolah yang lain. Ini sekadar pendapat berdasarkan pengalaman pribadi  dan survei kepada beberapa teman yang bekerja, teman yang hanya ibu rumah tangga, dan murid sekolah yang kukenal.

Penyebab kedua yang mungkin tidak dialami semua orang atau kalangan yaitu libur yang terlalu lama. Seperti yang kualami saat ini. Bayangkan libur 1,5 bulan. Memang pada awalnya menyenangkan dan mulai menyusun rencana-rencana yang akan dilakukan selama liburan dengan melakukan hal yang positif yaitu bersepeda, membuat blog dan mengisi dengan tulisan-tulisan, dan pergi ke mal untuk menonton bioskop atau berbelanja. Memang rencana terlaksana, tapi tetap saja merasa jenuh dan hari ini puncaknya. Bahkan kegiatan sehari-hari yang kulakuan di rumah yaitu menonton TV/film, bermain game di gadget, dan tidur atau bangun siang pun sudah tidak menarik lagi. Benar-benar bosan sampai-sampai perasaan ini kutulis sebagai statusku di facebook. Padahal, sudah lama aku tak pernah menulis perasaan negatif di facebook.   ,

Bagaimana mengatasi kebosanan yang melandaku ini? Liburan masih tiga minggu lagi? Aku mulai berpikir-pikir apa yang harus kulakukan untuk menghabiskan liburanku ini. Pertama, aku memikrkan bagaimana kalau berlibur ke luar kota dan aku langsung buka internet untuk cari tiket pesawat lalu reaksiku alamak mahal semua. Aku berpikir lagi, kalau ke luar kota, ibuku bagaimana dan rasanya tidak tega meninggalkannya. Bagaimana kalau pergi ke pusat perbelanjaan? Sekali lagi jawabannya pasti butuh uang juga karena perlu makan dan mungkin kalau tertarik dengan barang yang ditawarkan. Semakin bingung dan bosan rasanya kalau mengingat hal itu. Akhirnya, pemikiran terakhir terjadi. Aku mulai menghidupkan komputer lalu membuka facebook untuk melihat status teman, memutar lagu Dewa melalui youtube, dan sekaligus membuka blog milikku serta membuka entri baru dan mulai menuliskan perasaan jenuh dan bosan yang menghampiri dan menyerangku. Sedikit demi sedikit kejenuhan dan kebosananku mulai berkurang. 

Terakhir, kejenuhan dan kebosanan bisa dihilangkan dengan melakukan hal yang positif seperti memposting tulisan baru di blog yang kita punya. Terima kasih Tuhan telah memampukan otakku untuk menuliskan semua ini.  (Kristiyani)

.       

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar