Kamis, 21 Januari 2016

Makna dan pesan di balik gurindam dua belas pasal kelima



          Gurindam yang berbunyi “Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia” mempunyai makna untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya. Pesan yang tersirat dari makna tersebut  yaitu kita dapat tahu sifat dari seseorang, mulia atau tidak dengan melihat sikapnya. Pesan tersebut tepat karena pada dasarnya manusia menilai sifat seseorang hanya dengan melihat perbuatannya atau cara seseorang berinteraksi. Walaupun terkadang banyak yang manusia yang “bermuka dua”, baik di depan tetapi busuk di belakang, namun ada kalanya sifat asli seseorang dapat terungkap sebagai contoh, cara mengontrol emosi atau cara menyelesaikan masalah orang baik atau bijaksana berbeda dengan orang yang “bermuka dua” atau yang tidak bijaksana dari awalnya. Memang, untuk mengetahui sifat asli seseorang tidak harus menunggu orang itu marah, tetapi dengan melihat cara orang itu berperilaku sehari-hari, akan sangat mudah membedakan sifat asli mereka, mulia atau tidak.
            Masih pada pasal yang sama, gurindam “Jika hendak mengenal orang yang berilmu, Bertanya dan belajar tiadalah jemu” memiliki makna orang yang pandai tidak pernah jemu untuk belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia. Dari makna tersebut pesan yang didapatkan adalah orang yang pandai tidak pernah bosan untuk menggali ilmu sedalam-dalamnya. pesan dari gurindam tersebut benar karena pada dasarnya jika semakin pandai seseorang dan mempunyai ilmu yang banyak, maka semakin banyak pula sesuatu atau banyak hal yang akan dipertanyakan dan secara tidak langsung, mereka akan terus menerus menuntut ilmu untuk memenuhi rasa keingintahuan mereka. Asalkan mereka tidak salah menggunakan kepintaran dan ilmu yang mereka punya.
            Gurindam dua belas pasal kelima yang mempunyai makna Jika ingin mengetahui sifat baik dari seseorang maka lihatlah saat dia bergaul dengan masyarakat ini berbunyi “Jika hendak mengenal orang yang baik perangai, Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai”. Pesan yang tersirat dari gurindam tersebut adalah jika sifat baik seseorang benar-benar tertanam dalam diri mereka, maka cara dia bergaul di masyarakat juga berbeda.  Kita dapat mengetahui sifat asli dari seseorang dengan melihat cara Ia bergaul di masyarakat, karena jika seseorang mempunyai sifat yang baik, maka pergaulannya pun juga akan baik dan akan membawa mereka menjadi pribadi yang terus bertumbuh secara positif, dan bukan mengajarkan sesuatu yang menyesatkan.
            Masih pada pasal yang sama, gurindam “Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia” memiliki makna orang yang bahagia adalah orang yang berhemat dan tidak melakukan perbuatan yang sia-sia. Pesan yang didapatkan dari gurindam tersebut yaitu orang yang bahagia merupakan orang yang melakukan perbuatan yang dapat membawa dampak baik bagi dirinya maupun orang di sekitarnya. Pada dasarnya, jika seseorang sedang bahagia, maka Ia secara tidak sengaja akan membawa kebahagiaannya kepada orang sekitar dan otomatis, orang disekitarnya juga akan merasakan perasaan gembira itu. Sehingga, apa yang diperbuat oleh orang yang bahagia tersebut sangat berdampak dan dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik yang menyebarkan maupun yang mendapatkan.  
            Salah satu gurindam duabelas pasal kelima juga berbunyi “jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil akal” mempunyai makna, orang yang berakal adalah orang yang telah mempersiapkan bekal waktu hidup di dunia ini. Pesan yang ingin disampaikan dari gurindam ini adalah manusia yang berakal, adalah orang yang sudah memikirkan bekal hidupnya untuk kedepannya. Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang diberi akal, dan dengan akal yang diberikan kita harus memakainya sebaik mungkin, bukan malah untuk hal-hal yang tidak baik. Manusia yang berakal juga biasanya merupakan manusia yang tidak mudah menyerah, mereka akan terus berusaha melakukan hal yang terbaik di hidupnya dan akan mempersiapkan “bekal” untuk kedepannya. (Shelly 12 IPA1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar