Minggu, 17 Januari 2016

Makna dan Pesan Gurindam 12 Pasal keenam



         Melalui gurindam yang berbunyi “Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan.”. Gurindam ini mengajarkan kita untuk memilih dan mencari teman yang setia. Teman yang setia adalah orang yang mau berada selalu di samping kita dalam keadaan apapun. Saat remaja adalah saat kita mencari teman yang sebanyak-banyaknya. Namun, mencari teman tidaklah mudah karena banyak teman palsu yang ada di sekitar kita. Teman palsu itulah yang hanya menemani kita dalam suka, tapi tidak dalam duka. Teman palsu ini hanya teman sesaat bukan teman yang setia sehingga kita akan merasa seperti ditinggal oleh teman sendiri. Lebih parah lagi, itu mengakibatkan kesedihan kita makin bertambah. Oleh karena itu, kita harus mencari teman yang bisa menjadi luapan kesenangan dan kesedihan kita. Tuhan sendiri juga berfirman dalam Amsal 17 pasal 17 juga berbunyi bahwa persahabatan sejati termasuk kesetiaan. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
         Guridam yang bertuliskan “Cahari olehmu akan sahabat. Yang boleh dijadikan sobat.” mempunyai pesan bahwa sahabat yang setia adalah orang yang mau membantu kita. Di sekitar kita, banyak teman yang mengaku dirinya adalah sahabat kita. Akan tetapi mereka yang menganggap kita adalah sahabat mereka lebih memilih untuk tidak mau membantu kita daripada membantu kita, sahabatnya. Padahal sebagai sahabat yang baik, seharusnya kita menjadi pribadi yang mau membantu sahabatnya dalam setiap keadaan. Itulah ciri-ciri sahabat yang sejati. Karena, fungsi seorang sahabat adalah membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik untuk sesama. Ingatlah peribahasa ini, “Jika  cerdik teman berunding, jika bodoh disuruh diarah.” artinya sahabat yang tulus ikhlas dan suka membantu. Apa artinya jika kita memiliki sahabat tetapi tidak mau membantu kita? Memang, mencari sahabat yang sejati tidaklah gampang. Oleh karena itu, jadilah diri kita terlebih dahulu sahabat yang baik untuk sesama kita.
         “Cahari olehmu akan guru. Yang boleh tahukan tiap seteru.” adalah bagian dari gurindam pasal enam yang mempunyai makna bahwa kita sebagai murid seharusnya kita belajar dari guru-guru yang mempunyai wawasan luas, berpengalaman, dan mau dijadikan tempat kita bertanya. Guru mengajarkan kita untuk mempunyai banyak ilmu, membedakan hal-hal yang baik dan buruk, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Maka itu, sedari kita kecil, kita sudah disekolahkan untuk menuntut ilmu dan berperilaku. Setiap ada pelajaran yang kita tidak mengerti, kita lebih sering bertanya kepada guru daripada teman sendiri. Guru menjelaskan dan kita mendengarkan sampai mengerti. Ingat dengan peribahasa, “Malu bertanya sesat di jalan”. Peribahasa ini sangat cocok untuk kita para murid yang sering kali malu untuk bertanya tentang pelajaran yang tidak kita mengerti ke guru kita. Padahal, itulah tugas guru untuk membuat kita mengerti atas apa yang telah dijelaskannya.
         Selain gurindam diatas, ada juga gurindam yang berisi “Cahari olehmu akan isteri. Yang boleh menyerahkan diri.”. Gurindam ini mempunyai pesan untuk mencari istri yang berbakti. Pesan ini cocok untuk laki-laki yang mau menikah. Istri adalah pasangan seumur hidup seorang suami. Sehingga, seorang calon suami harus mencari istri yang menghormati suaminya, menjaga kehormatannya, taat kepada suaminya dan terutama Tuhan. Itulah ciri-ciri seorang istri berbakti. Pesan dari gurindam ini juga sesuai dengan kehidupan suami-istri kebanyakan. Banyak perceraian yang diakibatkan oleh seorang istri yang tidak menghormati suaminya. Ketidakhormatan istri kepada suami dapat terjadi karena penghasilan istri lebih tinggi daripada penghasilan suaminya. Karena itu, istri beranggapan bahwa tanpa suami ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal seharusnya, mau penghasilan lebih tinggi daripada suami atau tidak, istri harus tetap menghormati suaminya. Hal ini juga telah diajarkan oleh alkitab pada Efesus 5:22-24.
         Masih dalam gurindam 12 pasal 6, bertuliskan “Cahari olehmu akan abdi. Yang ada baik sedikit budi.” Gurindam tersebut mempunyai makna bahwa kita sebaiknya memilih seorang yang dapat membantu kita seperti pembantu yang memiliki budi pekerti yang baik yang dapat berupa kepercayaan. Makna dari gurindam ini sangat cocok bagi kita yang mempunyai pembantu dirumah. Sering sekali terjadi kerjadian tentang pembantu yang mencuri barang-barang dari rumah majikannya. Hal ini terjadi karena pembantu tersebut tidak memiliki budi pekerti. Mencuri bukanlah tindakan yang baik. Akan tetapi, sang majikan juga terlalu cepat percaya untuk meninggalkan rumah kepada pembantu tanpa mengenal pembantu dengan sangat baik. Oeh sebab itu, kita jangan sembarang memilih orang untuk mendapatkan kepercayaan sebelum kita mengenal orang tersebut dengan baik sehingga sering kali kita tertipu pada kata-kata manis yang keluar dari orang tersebut.

(Audrey Devina Adyasa 12 IPA1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar