Apabila banyak berkata-kata, disitulah jalan masuk dusta. Demikianlah bunyi
gurindam 12 pasal 7. Makna dari gurindam tersebut adalah orang yang banyak
bicara memperbesar kemungkinan berdusta. Kita sebagai manusia harus
membicarakan hal yang berbobot, karena jika kita terlalu banyak membicarakan
hal yang tidak penting akan memperbesar kemungkinan kita untuk berbohong bahkan
memfitnah orang lain. Oleh karena itu, kita para pelajar harus belajar mengontrol
mulut kita dalam berbicara. Kita lebih baik membicarakan hal yang penting, hal
yang perlu saja. Kita juga harus tahu waktu dimana kita harus berbicara dan
waktu dimana kita harus diam, contohnya adalah pada saat guru menerangkan kita
harus mendengarkan bukannya asyik berbicara dengan teman. Janganlah kita
terlalu banyak bicara karena perkatan kita juga mungkin kurang berkenan di hati
orang lain.
Apabila anak tidak
dilatih, jika besar bapanya letih. Demikianlah bunyi gurindam 12 pasal 7. Makna
dari gurindam tersebut adalah anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan
menyebabkan saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkang orang tua. Para
orang tua seharusnya mengajarkan hal-hal baik dan mendidik anaknya dari dia
kecil, bila tidak anak tersebut akan menyusahkan orang tuanya. Oleh karena itu,
sudah sewajarnya bagi para orang tua mendidik dan menanamkan hal-hal baik
sedini mungkin, agar para anak terbiasa melakukan hal baik dari kecil. Jika
para orang tua tidak mendidik anaknya dengan baik, pada saat ia dewasa ia akan
melakukan hal-hal yang mungkin kurang berkenan di hati para orang tua bahkan
tidak menuruti perkataan orang tua mereka sendiri.
Apabila kita kurang
siasat, itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Demikianlah bunyi gurindam 12
pasal 7. Makna dari gurindam tersebut adalah setiap pekerjaan harus ada
persiapannya. Pada saat kita ingin melakukan suatu hal yang penting kita harus
mempersiapkan diri dengan baik agar mendapat hasil maksimal. Kita sebagai
manusia harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik karena kesiapan diri
kita dalam melakukan pekerjaan adalah hal yang penting agar kita dapat
mengerjakan pekerjaan kita dengan maksimal dan mendapat hasil maksimal. Namun
perlu diingat segala sesuatunya perlu bantuan dari tuhan, oleh karena itu
alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu meminta pertolongan dan penyertaan
tuhan dalam mengerjakan setiap pekerjaan kita agar mendapat hasil maksimal.
Apabila banyak mencatat
orang, itulah tanda dirinya kurang. Demikianlah bunyi gurindam 12 pasal 7.
Makna dari gurindam tersebut adalah jangan suka menghina orang lain. Kita
sebagai pribadi yang baik janganlah suka menjelek-jelekan orang lain karena
kita sendiri juga tidak sempurna. Jaman sekarang di kalangan para remaja
menghina orang lain bukanlah hal yang asing lagi, banyak diantara kita yang
suka menjelek-jelekan orang lain bahkan membicarakan hal yang buruk tentang
orang lain padahal hal tersebut belum tentu benar. Dengan menjelek-jelekan
orang lain tidak membuat diri kita berada diatas mereka. Sebaiknya kita tidak
menghina orang lain karena kita sendiri juga tidak sempurna, setiap manusia
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Jika ada orang yang berbuat
salah alangkah baiknya kita menasihati orang tersebut bukannya menghina orang
tersebut.
Apabila perkataan yang lemah lembut, lekaslah segera
orang mengikut. Demikianlah bunyi gurindam 12 pasal 7. Makna dari gurindam
tersebut adalah perkataan yang lemah lembut akan lebih didengar orang daripada
perkataan yang kasar. Kita harus berkata-kata dengan sopan agar didengar orang
lain, karena jika kita berkata-kata dengan kasar dan nada yang tidak enak
didengar orang lainpun malas untuk mendengarkannya. Dalam setiap perkataan kita
alangkah baiknya kita membicarakannya dengan baik-baik, jangan berbicara dengan
kasar apalagi marah-marah, karena orang lebih ingin mendengarkan perkataan yang
sopan dan halus dibanding mendengarkan perkataan yang kasar dan tidak enak
didengar. (Leonardo 12 IPA1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar