PIDATO HARI
LINGKUNGAN HIDUP
Yth. Bapak
dan Ibu orangtua dan siswa-siswi SMP se-Jakarta yang saya cintai,
Selamat
siang dan salam sejahtera.
Marilah kita panjatkan puji syukur
ke hadirat Tuhan, karena atas segala rahmat-Nya, kita dapat melaksanakan seminar
pada hari ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia acara atas waktu
dan tempatnya, saya dapat menekankan pentingnya kepedulian masyarakat terhadap
penghijauan lingkungan sebagai cara untuk mencegah banjir dan peningkatan
polusi di perkotaan.
Hadirin yang berbahagia, seperti
yang kita telah ketahui, Jakarta merupakan kota yang tercemar polusi. Salah
satu faktornya adalah kurangnya penghijauan di kota-kota besar, seperti Jakarta.
Lahan-lahan yang seharusnya bisa dibangun menjadi taman, malah dibangun menjadi
gedung-gedung tinggi, apartemen, perumahan, dan lainnya. Hal ini membuat polusi
udara menjadi semakin parah. Pencemaran udara timbul akibat adanya
sumber-sumber pencemaran, baik yang bersifat alami ataupun karena kegiatan
manusia. Salah satu contoh faktor yang timbul akibat kegiatan manusia adalah
tingkat penggunaan mobil dan motor yang sangat tinggi. Hal ini membuat
Indonesia menduduki peringkat ke-8 dengan tingkat polusi paling mematikan
berdasarkan laporan Bloomberg. Hal-hal kecil seperti, membakar sampah juga
dapat menjadi salah satu faktor peningkatan polusi.
Hadirin yang berbahagia, kebakaran hutan juga
merupakan salah satu contoh faktor yang timbul akibat kegiatan manusia.
Kebakaran hutan melepas polutan ke udara sama seperti polusi yang dihasilkan saat
membakar sampah, namun polusi yang dihasilkan oleh pembakaran hutan akan lebih
banyak. Faktor-faktor tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan
jantung. Sebagian besar polusi disebabkan oleh asap dari industri yang
menghasilkan polutan ke udara dalam jumlah yang banyak. Menurut penelitian,
makin tinggi tingkat kontaminasi akibat polusi udara, maka makin tinggi juga
jumlah penderita kanker. Polusi udara juga dapat menurunkan kualitas udara
untuk pernafasan semua organisme, terutama manusia sehingga akan menurunkan
kualitas kesehatan masyarakat.
Hadirin
yang berbahagia, kita bisa mengurangi polusi udara dimulai dengan hal-hal
kecil, seperti menanam pohon di halaman rumah. Walaupun, terlihat mudah, cara
ini bisa sangat membantu mengurangi polusi udara. Cara lain untuk mengurangi
polusi udara adalah dengan menghindari pembakaran sampah. Kita bisa mendaur
ulang sampah, cara tersebut akan lebih baik daripada kita harus membakar
sampah.
Bukankah kita tahu dimana kita harus membuang sampah? Tetapi,
masih banyak orang tidak mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada
temptanya. Mereka menganggap hal itu tidak akan menyebabkan dampak yang besar.
Tetapi, membuang sampah sembarangan merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan banjir.
Hadirin yang berbahagia, banjir adalah peristiwa yang
terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Masih banyak
masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan, seperti di sungai, kali,
ataupun di taman. Padahal, pemerintah sudah menyediakan banyak tempat sampah.
Bahkan, pemerintah sudah membuat peraturan untuk pelaku buang sampah
sembarangan. Peraturan tersebut sudah dicantum di dalam tata Negara dalam
undang-undang No.18, tahun 2008, pada bab IX,
pasal 29, ayat 1, huruf e, yaitu membuang sampah tidak pada tempat yang
telah ditentukan dan disediakan. Tetapi, para pelaku tetap saja tidak mengikuti
peraturan tersebut.
Seperti yang sudah kalian ketahui, Jakarta sering tergenang
banjir. Banjir pun tidak memilih lokasi, mulai dari perkampungan hingga
perkotaan bisa tergenang banjir. Kurangnya penghijauan di kota Jakarta juga
membuat Jakarta sering digenangi banjir. Resapan air hujan berkurang dan
akhirnya air mengalir ke jalanan. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai
juga menjadi salah satu faktor terjadinya banjir. Masyarakat harus sadar akan
pentingnya penghijauan dan mengerti bahwa bantaran sungai bukanlah tempat
tinggal.
Hadirin yang berbahagia, banjir dapat menyebabkan rusaknya
rumah, gedung, mobil atau angkutan umum. Lebih parahnya lagi, banjir dapat
menyebabkan terjadinya erosi dan tanah longsor. Semakin deras hujan turun, maka
semakin tinggi air banjir dan menyebabkan tanah dan jalan terkikis, sehingga
menyebabkan terjadinya longsor. Genangan air yang timbul akibat banjir dapat
menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya, seperti malaria dan demam berdarah. Cara
mencegahnya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Tindakan tersebut
bukanlah tindakan yang sulit untuk dilakukan. Kita hanya perlu membuang sampah
di tempat yang sudah disediakan. Cara pencegahan lainnya adalah dengan medaur
ulang sampah menjadi sampah organik. Kita dapat mengubah sampah organik menjadi
kompos, yaitu dengan membuat lubang biopori. Lubang biopori adalah teknologi
yang tepat untuk mengatasi banjir. Lubang biopori ini memanfaatkan peran
aktivitas fauna tanah dan akar tanaman dan mengatasi masalah yang ditimbulkan
oleh banjir, seperti malaria dan penyakit demam berdarah.
Dari pidato hari ini, saya dapat menyimpulkan bahwa menjaga
lingkungan itu sangatlah penting, karena jika lingkungan hidup rusak, maka
rusaklah hidup kita. Untuk mencegah hal-hal tersebut dapat terjadi, kita bisa mencegahnya dari hal-hal kecil.
Saya meminta maaf atas semua kesalahan kata maupun kalimat yang saya ucapkan.
Akhir kata, saya ingin mengucapkan jagalah kebersihan untuk mendapatkan
kesehatan dan kebahagiaan. Membersihkan lingkungan hari ini, menghirup udara
bersih hari esok. Dengan mengucapkan kata “Go Green”, saya menutup pidato ini. (Kelsy 9C SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar