Perpustakaan Sekolah Dian Harapan daan Mogot
Oleh Dave
(10-7)
Sebuah perpustakaan, menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), memiliki pengertian sebagai tempat,
gedung, atau ruang yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi
buku dan sebagainya; atau bisa juga sebagai tempat koleksi buku, majalah, dan
bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan
dibicarakan. Jenis perpustakaan di Indonesia ada 7 macam , yaitu perpustakaan
nasional, umum, perguruan tinggi (perpustakaan dalam universitas), sekolah
(perpusatakaan dalam sekolah), khusus (biasanya diselenggarakan oleh kantor),
wilayah (diselenggarakan oleh pemerintah di setiap ibu kota), dan keliling
(untuk pelayanan dari satu tempat ke tempat lainnya). Sebuah perpustakaan juga
harus memiliki beberapa fasilitas seperti AC, komputer, rak buku, meja, kursi,
dan lainnya.
Perpustakaan
senior Sekolah Dian Harapan tergolong sebagai perpustakaan sekolah. Lokasi dari
perpustakaan ini adalah di Jalan Bedugul No.1, RT.8/RW.12, Kalideres, Jakarta
Barat. Perpustakaan ini tepatnya berada di lantai dua, di bawah kantin senior,
dan menghadap ke kolam renang. Hari dan jam operasional perpustakaan ini
berlangsung dari Senin hingga Jumat, dan dibuka pada pukul 7.15 pagi dan tutup
pada jam 3 sore. Pustakawan yang mengelola perpustakaan ini hanya ada 2 orang.
Sebelum dapat
melakukan aktivitas apapun di perpustakaan senior Dian Harapan, ada beberapa
prosedur yang harus dilakukan dan dipenuhi terlebih dahulu. Pertama-tama adalah
mengisi laporan kunjungan, kemudian memberikan kartu identifikasi, lalu
menyimpan tas yang kita bawa di rak tas. Ada 42 rak tas yang tersedia untuk
para murid maupun guru. Jika seorang murid hendak menggunakan komputer, maka ia
harus menyerahkan kartu siswanya ke pustakawan agar diberi ijin untuk mengakses
komputer tersebut. Beberapa peraturan lain yang harus diperhatikan juga adalah
para pengunjung perpustakaan ini tidak boleh berisik dan tidak boleh membawa
makanan maupun minuman ke dalam ruang perpustakaan.
Luas perpustakaan
Dian Harapan adalah 432 meter persegi. Perpustakaan ini dibagi menjadi beberapa
ruangan. Ada ruang guru, yaitu ruangan yang khusus untuk guru dan tidak boleh
dimasuki murid. Ruang audio/visual, yaitu ruangan untuk menonton video atau
film. Ada juga ruang diskusi, ruang peminjaman film, dan ruangan membaca umum
untuk para murid dan guru. Setiap ruangan ini dilengkapi dengan alat penyejuk
udara AC, sehingga hawa di setiap ruangan ini pun sejuk dan tidak panas.
Suasana di perpustakaan ini pun sangat nyaman, tenteram, tidak berisik dan
pencahayaannya terang, sehingga sangat cocok untuk memfokuskan diri dalam
membaca buku.
Di ruang membaca
umum terdapat sekitar 13 komputer yang dapat diakses oleh siswa, sedangkan di
ruang guru terdapat 4 komputer yang hanya boleh diakses guru dan juga 1
komputer server. Setiap komputer ini memiliki akses ke internet dan tersedia
juga wifi. Ruang audio visual pun tidak kalah canggihnya dengan ruang
umum maupun ruang guru. Di sana ada 4 pengeras suara, 1 DVD, dan 1 proyektor.
Di ruang peminjaman film juga terdapat 2 komputer dan 2 printer untuk para
pustakawan. Sebagai sarana keselamatan, juga disediakan sebuah alat pemadam api
untuk digunakan apabila terjadi peristiwa kebakaran.
Setiap bulan,
perpustakaan senior Dian Harapan menambahkan 45 buku ke dalam koleksinya.
Menurut data pada tahun 2013, sudah ada 982 buku fiksi Indonesia, 2.941 buku
fiksi Inggris, 2.543 buku non-fiksi Indonesia, 1.991 buku non-fiksi Inggris,
537 buku referensi, 2.602 buku panduan guru, 508 buku audio/visual. Total buku
yang tersedia pada tahun 2013 adalah 12.104 buku. Dengan demikian, koleksinya
cukup lengkap dan sesuai standar perpustakaan sekolah.
Secara
keseluruhan, perpustakan senior Dian Harapan sudah jauh melebihi standar
perpustakaan sekolah yang baik. Penataan ruangan sudah dilakukan dengan baik,
fasilitas yang terdapat di dalamnya lengkap dan lebih dari cukup. Koleksi buku
juga sudah mencakup banyak genre. Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan
yang perlu diperhatikan dan diatasi. Di perpustakaan ini tidak ada tempat
sampah, dan jika hendak membuang sampah, maka siswa harus keluar dari
perpustakaan sedangkan tempat sampah yang terdekat pun lokasinya cukup jauh.
Kebersihan juga merupakan salah satu aspek kekurangannya. Beberapa buku dan rak
buku terselimuti debu, terutama di bagian buku-buku referensi. Kekurangan yang
terakhir adalah peraturan atau prosedur yang terlalu ketat di lingkungan
perpustakaan sehingga membuat para siswa enggan menggunakan fasilitas
perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar