PIDATO SAMBUTAN SEMINAR
PERGAULAN SOSIAL MEDIA
Yang terhormat para orangtua dan
yang terkasih siswa-siswi SMP se-Jakarta
Selamat pagi dan salam sejahtera
Sebelum kita memulai seminar pada
hari ini, mari kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya kita semua dapat berkumpul di hari yang indah ini. Saya mengucapkan
terima kasih pada panitia karena telah meyediakan waktu dan tempat dan
mengijinkan saya menyampaikan pidato mengenai pentingnya pengawasan penggunaan
media sosial dikalangan remaja.
Bapak dan Ibu serta Adik-adik
yang dikasihi Tuhan,
Di era globalisasi sekarang ini
banyak sekali bermunculan social media. Sosial Media adalah sebuah web berbasis
pelayanan yang memungkinkan penggunanya membuat profil, mengundang / menerima
teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Bukan hanya orang dewasa saja yang
menggunakan social media, bahkan pelajar sekolah dan anak-anak yang belum cukup
umur juga sudah akrab dengan social media yang sekarang sedang berkembang.
Berawal dari Friendster, kemudian Facebook, Twitter, Skype, Foursquare, Line,
What’s App, Path, Instagram, Snapchat dan masih banyak lainnya. Patut untuk
dipertanyakan, terutama bagi para generasi muda, para pelajar, bagaimana mereka
menggunakan social network. Apakah hanya untuk tujuan yang tidak memberikan
benefit apapun dan hanya membuang-buang waktu secara percuma, atau untuk
kegiatan yang positif.
Bapak dan Ibu serta Adik-adik
yang dikasihi Tuhan,
Social network memudahkan manusia
untuk bisa saling berinteraksi dengan sekian banyak orang, bahkan hingga untuk
bercengkerama dengan orang-orang yang belum kita kenal. Tetapi jangan pernah
menyalahgunakan kemudahan ini dan menggunakannya untuk aktifitas-aktifitas yang
tidak mendatangkan manfaat apapun. Penggunaan media sosial yang berlebihan bagi
remaja juga dapat mempengaruhi nilai akademik karena pelajar bersifat ketergantungan dengan jejaring
sosial. Selain itu, kecanduan bermain game online dan jejaring sosial seperti
Facebook, Friendster, dan Twitter sering membuat remaja lupa akan kesehatan
hingga bersikap boros, baik memboroskan waktu atupun uang. Luas dan bebasnya
Internet, menimbulkan banyaknya situs-situs yang berbau pornografi dan bersifat
kekerasan yang bebas dimasuki remaja, dan dapat menjerumuskan remaja ke hal-hal
yang tidak baik. Kasus penculikan yang disebabkan oleh media sosialsudah banyak
terjadi di Indonesia. Dan yang seperti kita ketahui,banyak sekali pelecehan
seksual dengan mengirim gambar-gambar yang tidak senonoh. Pastinya kita tidak
mau pikiran anak-anak kita tercemari oleh hal-hal tersebut bukan?
Bapak dan Ibu serta Adik-adik
yang dikasihi Tuhan,
Sebenarnya kita bisa melihat media sosialbukan hanya
dari sisi negatifnya saja. Media sosialbisa membantu pelajar untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas sekolah. Ibu rumah tangga
yang merasa bosan dirumah juga bisa membuat grup dan bertukar resep. Media
sosialjuga dapat digunakan sebagai sarana mencari nafkah seperti online shop di
Instagram. Media sosial seperti Youtube juga dapat digunakan sebagai sarana
pengembangan bakat. Bakat yang kita tunjukan bisa dilihat dan dihargai oleh
orang lain, kita juga bisa tahu bagaimana tanggapan mereka sehingga kita bisa
mengembangkan bakat kita. Dengan menonton tutorial di Youtube, selain bisa
mengembangkan bakat kita juga bisa menemukan bakat baru ataupun bisa melakukan
sesuatu yang sebelumnya tidak bisa kita lakukan.
Situs jejaring sosial sejatinya
dibangun untuk menjembatani manusia agar lebih mudah dalam berkomunkasi. Agar
bisa lebih saling bersikap terbuka, berbagi hal-hal berguna terhadap sesama,
dan bukan untuk kegiatan negatif. Mari jauhi hal-hal yang tidak mendatangkan
manfaat apapun selama kita terlibat dalam kegiatan disocial network. Mari
menghindari prilaku ataupun sikap yang tidak baik selama masuk dalam ruang
online ini. Mari kita manfaatkan keberadaan situs jejaring sosial untuk menabur
hal-hal positif.
Para orang tua yang saya hormati,
Memang tidak mudah untuk memantau
anak dan remaja saat mengakses media sosial. Apalagi, saat ini media sosial
banyak dilakukan melalui ponsel. Kemampuan digital anak dan remaja pun
seringkali melampaui para orang tua. Meski demikian, bukan berarti orang tua
melepaskan kendali dan menyerahkan semuanya pada anak. Orang tua mana yang mau
anaknya terjerumus kedalam jurang bukan?
Hal yang pertama yang bisa anda
lakukan adalah jangan ragu untuk menakuti anakmu. Maksud saya adalah ceritakan
contoh-contoh kasus yang melibatkan sosial media dan remaja.Lalu mintai anak memperlihatkan aktivitas yang
dilakukannya di media sosial. Ketika tampak kalimat, gambar atau video yang
tidak baik, berikan saran untuk mereka segera melaporkan hal tersebut pada
pihak media sosial dan Anda selaku orang tua.
Bapak dan Ibu serta Adik-adik
yang dikasihi Tuhan,
Akhir kata, saya ingin
mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan, Mohon
maaf jika ada salah dalam tutur kata. Dengan mengucapkan Amin bersama-sama,
saya nyatakan acara media sosial ini saya buka. (Patricia Janice 9B SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar