PIDATO WASPADA PERGAULAN MEDIA SOSIAL
Yth Bapak dan Ibu, serta teman-teman
yang saya cintai.
Selamat siang dan salam sejahtera
Pertama,
mari kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa karena atas kasih dan
rahmat-Nya, kita dapat berkumpul bersama dalam acara seminar ini. Kedua, saya
ingin berterima kasih kepada panitia acara, serta hadirin sekalian karena sudah
meluangkan tempat dan waktu, serta memberikan saya kesempatan untuk menyampaikan
sepatah dua patah kata mengenai waspada pergaulan media sosial.
Bapak dan Ibu serta Adik-adik yang
dikasihi Tuhan
Media sosial tentu sudah tidak asing lagi pada kehidupan kita, terutama
pada para remaja. Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial. Media sosial pada saat ini
berteknologi tinggi, praktis dan mudah didapatkan. Hanya dengan koneksi
internet, kita sudah dapat mengakses media sosial. Saat ini, perkembangan aplikasi
media sosial seperti Facebook, Twitter, dsb mengalami perkembangan yang baik di
kalangan remaja maupun anak-anak. Pengguna media sosial dapat mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi melewati jejaring sosial dan dunia
virtual. Hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi remaja untuk memilikinya.
Hadirin
yang berbahagia
Media sosial dapat dipakai untuk membuat grup atau komunitas untuk
bertukar informasi, memperluas pertemanan dengan masyarakat luas yang bukan
hanya dalam lingkungan tempat tinggal saja dan juga mempertemukan ikatan
saudara yang sudah lama tidak bertemu. Selain itu, media sosial merupakan alat
promosi bisnis yang efektif dan dapat diakses oleh siapa saja, sehingga
jaringan promosi lebih luas. Media sosial menjadi salah satu bagian yang
diperlukan oleh pemasaran bagi perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik
untuk menjangkau pelanggan. Media sosial juga memiliki manfaat bagi perusahaan
karena promosi bisnis lebih cepat tersebar daripada iklan televisi, brosur,
majalah dan koran.
Hadirin yang berbahagia
Dari sisi positif medial sosial, tentu ada sisi negatifnya. Apa sisi
negatif media sosial? Media sosial dapat menyebabkan beberapa hal negatif yang
salah satunya adalah pergaulan media sosial yang tidak baik. Hal tersebut
melingkupi terjadinya aksi kejahatan dan penyebaran rumor-rumor yang tidak
benar atau juga yang bisa disebut dengan hoax. Aksi kejahatan dapat terjadi ketika anak-anak remaja
menyampaikan atau berbagi informasi mengenai
latar belakang atau profil dirinya sendiri kepada publik dalam media sosial.
Informasi tersebut dapat diakses oleh orang lain yang tentu memudahkan orang
tersebut untuk melalukan hal-hal yang berhubungan dengan kejahatan seperti
pemalsuan identitas, penculikan, hingga pembunuhan. Informasi tersebut juga dapat dipakai untuk
mencemari nama baik seseorang yang meliputi sebuah penghinaan atau provokasi
yang ditujukan untuk menjatuhi orang tersebut. Selain itu, penyebaran hoax juga
terjadi pada media sosial yang bertujuan untuk memberitakan hal-hal palsu untuk
membohongi, menciptakan kebingungan dan menipu audiens. Hoax dapat menjadi
suatu hal yang berbahaya karena dapat menciptakan suasana kebencian dan juga
permusuhan.
Hadirin yang berbahagia
Oleh karena itu, anak-anak remaja
harus bisa menjaga pergaulan dalam media sosial. Para remaja harus dapat
menyeleksi media sosial yang seharusnya digunakan dengan yang seharusnya tidak
digunakan. Kita juga harus dapat menjaga hal-hal yang dianggap privat agar
tidak terjadi aksi kejahatan dalam media sosial dan juga membedakan hoax dan
berita asli agar tidak mudah tertipu. Para remaja juga tentu butuh bimbingan,
baik dari orang tua atau guru untuk membantu dalam mengatasi pergaulan dalam
media sosial. Orang tua dapat menjadi sahabat anak dalam berkomunikasi di media
sosial agar lebih mudah mengawasi dan mengarahkan anak pada aktifitas. Akun
media sosial anak juga bisa menjadi jendela orang tua untuk mencari tahu pola
pikir anak. Sebagian situs jejaring sosial bahkan dapat membantu anak menemukan
minat mereka dengan arahan orang tua.
Selain itu, orang tua dapat menjauhkan anak dari kejahatan yang dapat
menimpa anak mereka serta mengawasi anak dalam pergaulan di media sosial. Orang
tua juga dapat mengontrol perilaku anak dalam media sosial.
Hadirin yang
berbahagia
Saya akan menutup sambutan ini
dengan sebuah kutipan, “Siapa yang tidak berhati-hati sedang membangun jebakan
untuk diri sendiri. Demikian dari apa yang saya dapat sampaikan. Sebelum saya
tutup akhir pidato ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada kalimat
yang kurang berkenan serta kurang layak di dengar. Sekian dari saya, terima
kasih. (Kalista 9C SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar