Senin, 26 September 2016

PIDATO HARI SUMPAH PEMUDA



PIDATO HARI SUMPAH PEMUDA

Yang terhormat Para Orang Tua dan Siswa/Siswi SMP se-Jakarta yang saya kasihi, selamat pagi.
           
            Mari kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa atas segala rahmatNya pada hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia seminar Hari Sumpah Pemuda atas waktu dan tempat yang telah diberikan untuk menyampaikan pidato tentang pentingnya mengenal keanekaragaman budaya dan pentingnya melestarikan budaya Indonesia agar tetap menjadi warisan bangsa Indonesia.
Bapak dan Ibu serta adik-adik yang berbahagia, kita sebagai warga negara Indonesia pasti tau bahwa Sumpah Pemuda diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan merupakan hasil keputusan Kongres Pemuda Kedua yang ditulis oleh Muhammad Yamin dan dibacakan oleh Mr. Sunario. Ikrar ini merupakan semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Keputusan kongres tersebut tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda yang isinya (1) Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia, (2) Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia, (3) Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Seperti ikrar pertama dalam Sumpah Pemuda, Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia yang cinta tanah air, sudah sepatutnya kita melindungi apa yang sudah jadi warisan leluhur kita yakni kebudayaan yang beragam dengan tradisi serta nilai-nilai kehidupan yang ada. Sumpah Pemuda yang diikrarkan oleh pemuda-pemudi Indonesia menunjukkan Bangsa Indonesia lahir dengan penuh semangat perjuangan, maka dari itu kita harus memperingati Hari Sumpah Pemuda karena merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan para penjajah. Para pemuda-pemudi menjadikan Sumpah Pemuda dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme dalam melawan penjajah agar mereka tidak lagi berjuang sendiri, melainkan berjuang bersama-sama.

Sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mencintai kebudayaan kita, bangga karena hidup di negara yang mempunyai budaya yang beragam, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dalam mengenal budaya, dan melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia agar tetap menjadi warisan bagsa Indonesia. Rasa nasionalisme dan patrotisme kalangan muda saat ini cukup diragukan karena tren globalisasi akibat perkembangan teknologi yang meningkat. Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk yang cukup tinggi juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh budaya asing seperti budaya barat. Saat ini banyak budaya Indonesia yang berubah karena generasi muda saat ini lebih memilih budaya asing yang menyebabkan budaya lokal ditinggalkan.

Kebudayaan Indonesia yang ditinggalkan menyebabkan orang asing tertarik untuk mengenal dan melestarikan budaya Indonesia. Berbagai lagu daerah, tarian daerah, naskah kuno, alat musik tradisional, hasil kerajinan tangan, produk-produk, dan makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia telah diambil oleh orang asing. Batik yang merupakan hasil kerajinan Indonesia yang berasal dari Jawa juga telah diklaim oleh Adidas untuk produk-produk terbaru dan dijual dengan harga yang mahal. Untuk itu, generasi muda saat ini harus memperhatikan kebudayaan Indonesia dari pada budaya asing agar tidak diambil lagi sehingga kita bisa melestarikan peninggalan leluhur kita.

Rekan-rekan seperjuangan yang berbahagia, di era globalisasi ini budaya-budaya asing sangat mudah masuk dan tumbuh berkembang dengan pesat ke Indonesia. Generasi muda saat ini lebih menyukai budaya asing ketimbang budaya lokal karena merasa lebih percaya diri dan merasa lebih gaul jika meniru budaya barat. Jika memang Pertujukkan Reog adalah salah satu budaya yang kita miliki mengapa harus malu untuk menontonnya? Jika memang batik itu juga bagian dari budaya kita, mengapa merasa malu untuk memakainya? Sudah seharusnya, kita bangga akan budaya kita sendiri karena bangsa lain pun iri terhadap apa yang kita miliki.
Bapak dan Ibu serta adik-adik yang berbahagia, berapa banyak dari kita yang belum peduli pada budaya Indonesia? Saya pernah membaca kutipan ini, “Tuhan hanya akan merubah nasib sebuah bangsa jika bangsa itu hendak merubah nasib bangsanya sendiri. Bersatulah para pemuda dan pemudi Indonesia dan rubahlah nasib bangsa kita supaya lebih baik dari sebelumnya”. Marilah kita mengubah nasib bangsa Indonesia dengan mengenal dan melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia. Jangan sampai kita mengabaikan pesan dan warisan leluhur kita dengan adanya kesadaran untuk menjaga warisan budaya serta ikut serta berpartisipasi dalam menjaga warisan budaya, maka keanekaragaman budaya yang ada akan menjadi warisan yang berharga bagi kita semua. Keanekaragaman budaya dijaga dan dilestarikan harus kita lestarikan karena kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi? Sekarang pilihan ada di tangan kita, nasib bangsa Indonesia ada di tangan kita, generasi muda, jadi berilah yang terbaik untuk generasi selanjutnya. Kita harus bangga menjadi warga Indonesia, bangga akan kekayaan budaya yang ada, ini budaya kita, ini negara kita, ini Indonesia kita.

Hadirin yang saya hormati dan yang saya kasihi, demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan, semoga kita semua mengerti mengapa kita harus mengenal dan melastarikan keanekaragaman budaya Indonesia agar tetap menjadi warisan bangsa Indonesia. Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Saya mohon maaf bila ada kesalahan atau perkataan yang kurang berkenan. Selamat pagi, Tuhan memberkati. Dengan mengucapkan cinta Indonesia bersama-sama, acara seminar Hari Sumpah Pemuda saya buka. (Archangela Janice 9A SMP Dian Harapan Daan Mogot)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar