PIDATO HARI SUMPAH PEMUDA
Yang terhormat Para Orang Tua dan Siswa/Siswi SMP
se-Jakarta yang saya kasihi, selamat pagi.
Mari
kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa atas segala rahmatNya pada
hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Saya mengucapkan terima kasih
kepada seluruh panitia seminar Hari Sumpah Pemuda atas waktu dan tempat yang
telah diberikan untuk menyampaikan pidato tentang pentingnya mengenal
keanekaragaman budaya dan pentingnya melestarikan budaya Indonesia agar tetap
menjadi warisan bangsa Indonesia.
Bapak dan Ibu serta adik-adik yang
berbahagia, kita sebagai warga negara Indonesia pasti tau bahwa Sumpah Pemuda
diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah
Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia dan
merupakan hasil keputusan Kongres Pemuda Kedua yang ditulis oleh Muhammad Yamin
dan dibacakan oleh Mr. Sunario. Ikrar ini merupakan semangat untuk
menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Keputusan kongres
tersebut tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda yang isinya (1) Kami poetra dan
poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia, (2) Kami poetra dan
poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia, (3) Kami
poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Seperti ikrar pertama dalam Sumpah Pemuda, Kami poetra dan poetri Indonesia,
mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia,
kita sebagai warga negara Indonesia yang cinta tanah air, sudah sepatutnya kita
melindungi apa yang sudah jadi warisan leluhur kita yakni kebudayaan yang
beragam dengan tradisi serta nilai-nilai kehidupan yang ada. Sumpah Pemuda yang
diikrarkan oleh pemuda-pemudi Indonesia menunjukkan Bangsa Indonesia lahir
dengan penuh semangat perjuangan, maka dari itu kita harus memperingati Hari
Sumpah Pemuda karena merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan
tahun tertindas dibawah kekuasaan para penjajah. Para pemuda-pemudi menjadikan
Sumpah Pemuda dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme dalam melawan
penjajah agar mereka tidak lagi berjuang sendiri, melainkan berjuang
bersama-sama.
Sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mencintai
kebudayaan kita, bangga karena hidup di negara yang mempunyai budaya yang
beragam, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dalam mengenal budaya, dan
melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia agar tetap menjadi warisan bagsa
Indonesia. Rasa nasionalisme dan patrotisme kalangan muda saat ini cukup
diragukan karena tren globalisasi akibat perkembangan teknologi yang meningkat.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk yang cukup tinggi
juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh budaya asing seperti budaya
barat. Saat ini banyak budaya Indonesia yang berubah karena generasi muda saat
ini lebih memilih budaya asing yang menyebabkan budaya lokal ditinggalkan.
Kebudayaan
Indonesia yang ditinggalkan menyebabkan orang asing tertarik untuk mengenal dan
melestarikan budaya Indonesia. Berbagai lagu daerah, tarian daerah, naskah
kuno, alat musik tradisional, hasil kerajinan tangan, produk-produk, dan
makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia telah diambil oleh orang
asing. Batik yang merupakan hasil kerajinan Indonesia yang berasal dari Jawa
juga telah diklaim oleh Adidas untuk produk-produk terbaru dan dijual dengan
harga yang mahal. Untuk itu, generasi muda saat ini harus memperhatikan
kebudayaan Indonesia dari pada budaya asing agar tidak diambil lagi sehingga kita
bisa melestarikan peninggalan leluhur kita.
Rekan-rekan seperjuangan yang berbahagia, di
era globalisasi ini budaya-budaya asing sangat mudah masuk dan tumbuh
berkembang dengan pesat ke Indonesia. Generasi muda saat ini lebih menyukai
budaya asing ketimbang budaya lokal karena merasa lebih percaya diri dan merasa
lebih gaul jika meniru budaya barat. Jika memang Pertujukkan Reog adalah salah
satu budaya yang kita miliki mengapa harus malu untuk menontonnya? Jika memang
batik itu juga bagian dari budaya kita, mengapa merasa malu untuk memakainya?
Sudah seharusnya, kita bangga akan budaya kita sendiri karena bangsa lain pun
iri terhadap apa yang kita miliki.
Bapak dan Ibu serta adik-adik yang berbahagia, berapa
banyak dari kita yang belum peduli pada budaya Indonesia? Saya pernah membaca
kutipan ini, “Tuhan hanya akan merubah nasib sebuah bangsa jika bangsa itu
hendak merubah nasib bangsanya sendiri. Bersatulah para pemuda dan pemudi
Indonesia dan rubahlah nasib bangsa kita supaya lebih baik dari sebelumnya”. Marilah
kita mengubah nasib bangsa Indonesia dengan mengenal dan melestarikan keanekaragaman
budaya Indonesia. Jangan sampai kita mengabaikan pesan dan warisan leluhur kita
dengan adanya kesadaran untuk menjaga warisan budaya serta ikut serta
berpartisipasi dalam menjaga warisan budaya, maka keanekaragaman budaya yang
ada akan menjadi warisan yang berharga bagi kita semua. Keanekaragaman budaya
dijaga dan dilestarikan harus kita lestarikan karena kalau bukan kita siapa
lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi? Sekarang pilihan ada di tangan kita,
nasib bangsa Indonesia ada di tangan kita, generasi muda, jadi berilah yang
terbaik untuk generasi selanjutnya. Kita harus bangga menjadi warga Indonesia,
bangga akan kekayaan budaya yang ada, ini budaya kita, ini negara kita, ini
Indonesia kita.
Hadirin yang saya hormati dan yang saya kasihi,
demikianlah pidato yang bisa saya sampaikan, semoga kita semua mengerti mengapa
kita harus mengenal dan melastarikan keanekaragaman budaya Indonesia agar tetap
menjadi warisan bangsa Indonesia. Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Saya
mohon maaf bila ada kesalahan atau perkataan yang kurang berkenan. Selamat pagi,
Tuhan memberkati. Dengan mengucapkan cinta Indonesia bersama-sama, acara seminar
Hari Sumpah Pemuda saya buka. (Archangela Janice 9A SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar