PIDATO
HARI LINGKUNGAN HIDUP
Selamat
siang,
Yth. para
orangtua dan siswa-siswi SMP se-Jakarta yang saya cintai.
Marilah
kita mengucap syukur atas rahmat Tuhan kita semua dapat berkumpul di tempat ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada para panitia atas waktu dan tempat yang
diberikan pada hari ini sehingga saya berkesempatan untuk dapat menekankan
pentingnya kepedulian masyarakat terhadap penghijauan dalam rangka merayakan
Hari Lingkungan Hidup.
Hadirin
yang berbahagia, saya yakin bahwa kita semua yang berada di sini mengetahui
betapa pentingnya menjaga lingkungan kita tetap bersih. Mengapa kita harus
menjaga lingkungan? Sadar atau tidak sadar, kita hidup di dunia ini nergantung
pada lingkungan. Kita minum air yang bersumber dari lingkungan kita, kita
menghirup udara yang bersumber dari lingkungan kita, kita makan makanan yang
bersumber dari lingkungan juga. Lingkungan memang mempunyai peran dan pengaruh
yang besar bagi kehidupan kita. Oleh karena it, jika lingkungan di sekitar kita
tidak terjaga dengan baik, maka akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia.
Jakarta
adalah kota metropolitan yang dilalui oleh ribuan kendaraan bermotor setiap
harinya yang menyebabkan terjadinya polusi udara dimana-mana. Kendaraan bemotor
mengeluarkan asap yang mengandung zat-zat berbahaya sehingga menyebabkan
pencemaran udara. Hasil pembakaran yang tidak sempurna itu menghasilkan senyawa
Karbon Dioksida yang merupakan gas beracun, Nitrogen Oksida dan senyawa organic
Volatil (VOC). Zat-zat tersebut merupakan penyebab pencemaran udara yang
berbahaya dan membuat udara yang ada menjadi berkabur coklat, biru atau hitam
dan ozon. Ozon ini juga berbahaya bagi kesehatan karena dapat menggangu sistem
pernafasan manusia.
Di
era modern ini, banyak sekali pabrik yang berdiri di setiap sudut kota.
Cerobong-cerobong yang mengeluarkan asap sisa pembakaran memiliki dampak yang
tidak baik bagi lingkungan. Pada insektisida, pestisida, dan pupuk pertanian
yang terkandung terdapat amonia yang sangat berbahaya bagi atmosfer dan
berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit bronkitis.
Aktifitas
rumah tangga seperti membakar sampah atau proses memasak yang masih menggunakan
kayu bakar juga salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara. Proses
pengecatan rumah juga dapat menyebabkan pencemaran udara karena kandungan zat
kimia pada cat mengeluarkan bau yang menyengat serta dapat mengganggu
kesehatan. Di kota Jakarta, banyak timbunan sampah yang berserakan dia
pelosok-pelosok kota. Sampah-sampah itu membuat dareah sekitarnya menjadi tidak
nyaman karena pencemaran udara ynag ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan
membusuk dan menghasilkan bau tidak sedap karena adanya gas metana.
Polusi
udara ini tentunya akan berdampak buruk bagi lingkungan dan bagi manusia di
sekitarnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, pencemaran udara
merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Walaupun tubuh kita dapat
membuat pertahanan agar tidak terkena penyakit, tak jarang juga sistem
kebebalan tubuh kita mengalami penurunan dan tubuh kita akan mudah terserang
infeksi pernafasan yang serius seperti asma, bronkitis, dll.
Pencemaran
uadara juga dapat menimbulkan hujan asam yang memberikan banyak efek negatif
bagi kehidupan kita. Hujan asam dapat merusak sarana prasana di bumi seperti
korosi bangunan dan merusak ekosistem perairan. Selain itu, pencemaran udara
menyebabkan terjadinya pemanasan global dimana lapisan ozon semakin menipis dan
bumi semakin lama semakin panas. Meningkatnya suhu global akan berdampak pada
terjadinya perubahan iklim yang semakin ekstrim, mencairnya es kutub,
meningkatnya level permukaan air laut, dll.
Kita
harus menumbuhkan kesadaran masyarakat dan para pengusaha pabrik akan
pentingnya udara bersih bebas polusi. Pabrik-pabrik harus melakukan penyaringan
asap terlebih dahulu sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas agar mengurangi
potensi terjadinya pencemaran lingkungan. Kita sebagai warga juga dapat
membantu dengan cara menggunakan alat dan bahan yang ramah lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari dan dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan
menggunakan bahan bakar seefisien mungkin. Membudidayakan tanaman di sekitar
kita terutama di pinggir jalan raya dapat membantu mengurangi polusi udara.
Pencegahan terakhir ynag dapat kita lakukan untuk mengurangi polusi udara
adalah menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita, salah satunya dengan
mengolah limbah rumah tangga dengan sebaik mungkin.
Sering
sekali banjir terjadi di kota Jakarta karena kita sebagai warga masih sering
lupa untuk menjaga lingkungan. Sampah yang sembarangan dibuang di sungai
membuat alirannya mampet dan akibatnya air sungai meluap dan mengakibatkan
terjadinya bencana banjir yang dapat merugikan masyarakat. Pemukiman di
bantaran sungai membuat kali rentan terjadi pendangkalan yang terjadi akibat
kebiasaan buang sampah para warganya yang langsung ke sungai. Selain itu,
bendungan yang jebol juga merupakan penyebab yang sering terjadi di sekitar lingkungan
yang kurang terawat dan mudah dirusak kelestariannya, memanfaatkan sesuatu
tidak pada tempatnya dan hasilnya akan berakibat banjir bandang. Kemampuan
tanah dalam menyerap air tersebut dikarenakan sudah jarang ditemukan lahan
hijau atau lahan kosong sehingga air langsung masuk ke saluran-saluran, sungai,
danau, dan selokan. Air dalam jumlah yang banyak dan deras yang tidak bisa
tertampung lagi oleh saluran-saluran tersebut pun menggenang dan mengakibatkan
banjir.
Setiap bencana pasti menimbulkan kerugian
di wilayah yang terkena bencana, begitu
pula ketika bencana banjir melanda. Banjir dapat menyebarkan berbagai bibit
penyakit, para warga yang terkena banjir dapat kehilangan harta bendanya,
rusaknya ladang dan tanaman, banyak korban jiwa akibat banjir bandang,
fasilitas umum dan sarana prasarana akan rusak, jarang adanya air bersih karena
sudah terkontaminasi banjir, dan pemulihan kembali daerah yang terkena bencana
banjir butuh waktu lama.
Untuk mencegah melandanya banjir,
kita sebagai warga dapat menata daerah aliran sungai sesuai fungsinya. Para
warga juga harus selalu diingatkan untuk tidak membuang sampah ke kali atau
sungai dan tidak membangun rumah atau bangunan di bantaran kali. Pemerintah
juga dapat mencegah banjir dengan melakukan pengerukan sungai dan melakukan
reboisasi.
“ Jika pohon terakhir akan ditebang,
dan mata air terakhir berhenti mengalir, baru saat itulah manusia sadar bahwa
uang tidak dapat dimakan dan diminum”. Akhir kata, saya mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada hadirin serta meminta maaf kepada hadirin jika
ada salah kata yang saya ucapkan. Dengan demikian saya membuka acara seminar
Hari Lingkungan Hidup hari ini, sekian terima kasih.(Samantha 9C SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar