PIDATO SAMBUTAN HARI
LINGKUNGAN HIDUP
Yth. Bapak dan ibu orang tua
Dan seluruh siswa-siswi SMP
se-Jakarta yang saya kasihi.
Selamat pagi dan salam sejahtera
kepada kita semua,
Mari
kita panjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih
karuniaNya pada hari ini kami bisa berkumpul bersama guna mengadakan seminar
“Hari Lingkungan Hidup” pada hari ini. Saya berterimakasih kepada para panitia
seminar karena sudah memberi saya waktu dan kesempatan agar saya bisa berbicara
di tempat ini. Hadirin yang saya hormati, izinkan saya mewakili Jakarta untuk
menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangan Hari Lingkungan Hidup ini.
Hadirin
yang dikasihi Tuhan, saya yakin kita mengetahui kapan pertama kali Hari
Lingkungan Hidup diikrarkan. Hari Lingkungan Hidup pertama kali diikrarkan
tanggal 5 Juni 1974, dan sekarang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Tujuan
dari Hari Lingkungan Hidup ini adalah demi meningkatkan kesadaran global akan
kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan
alam dan planet bumi. Hari Lingkungan Hidup ini didirikan oleh PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan digunakan untuk tindakan politik yang menjadi
aksi global untuk memproteksi bumi dan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Kerusakan
lingkungan hidup sudah merajalela di Indonesia, bahkan di dunia. Kerusakan ini
harus segera ditanggulangi atau diperbaiki. Untuk itu, kita harus meningkatkan
konservasi atau kepedulian masyarakat terhadap penghijauan lingkungan. Makna
dari konservasi masyarakat sendiri adalah perlindungan lingkungan hidup agar
terhindar dari kerusakan yang diakibatkan dari pemanfaatan yang tidak sesuai
dengan kemampuan lingkungan itu sendiri. Selain itu, konservasi juga mencegah
dari hal-hal yang tidak diinginkan karena kesalahan pemanfaatan.
Salah
satu contoh kawasan yang dapat di konservasi adalah konservasi hutan. Hutan di
Indonesia sudah sering sekali dibakar yang mengakibatkan oksigen di Indonesia
menipis, khusunya di Kalimantan, yang merupakan paru-paru dunia. Beberapa upaya
konservasinya adalah penelitian hutan, mengendalikan pembalakan liar,
meningkatkan efisiensi industri, dan pengendalian ladang berpisah. Contoh
berikutnya adalah konservasi daerah pesisir dan laut. Wilayah daerah pesisir
dan laut harus dikonservasi agar terjadi kesimbangan alam di daerah pesisir dan
laut. Bencana alam sangat dirasakan di daerah pesisir seperti tsunami, abrasi,
dan pencemaran limbah industri. Terdapat 3 upaya konservasi di pesisir dan
laut, yaitu kawasan lindung, kawasan penyangga, dan kawasan budidaya.
Kawasan
Daerah Aliran Sungai atau kawasan DAS juga harus dikonservasi. Kawasan DAS
adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air berasal
dari kumpulan air hujan yang turun. Fungsi DAS adalah untuk menerima,
menyimpan, dan mengalirkan air hujan tersebut melewati sungai. Upaya konservasi
DAS antara lain adalah pengendalian pencemaran air, limbah industri, limbah
rumah tangga, dan mempertahankan vegetasi di wilayah hulu sungai. Terakhir,
daerah yang harus ditanggulangi adalah daerah tipe ekosistem. Terdapat dua
konservasi ekosistem yaitu In Situ dan Ek Situ. In Situ adalah konservasi
tumbuhan dan hewan di habitat aslinya. Ek Situ adalah konservasi tumbuhan dan
hewan dengan cara memindahkannya dari habitat aslinya ke suatu habitat yang
baru dan kemudian dipelihara di habitatnya yang baru itu.
Konservasi
lingkungan ini harus dilakukan secara bersamaan, sebagai suatu negara, seperti
tujuan yang ingin dicapai dengan adanya konservasi lingkungan yaitu hubungan
yang selaras antara manusia dan lingkungan, pemanfaatan lingkungan yang benar
dan bijaksana, perlindungan lingkungan
untuk generasi mendatang, dan tentunya berkurangnya pencemaran dan kerusakan
lingkungan. Kita semua bisa berkontribusi dalam konservasi lingkungan ini, contohnya adalah beberapa orang yang sudah
melakukan konservasi hutan mangrove. Hal tersebut dilakukan karena pohon
mangrove di Indonesia sudah berkurang drastis. Konservasi hutan mangrove ini
dilakukan dengan menanam bibit pohon mangrove dan lalu dikembang-biakkan.
Salah
satu masalah di Indonesia yang harus diperbaiki adalah banjir. Untuk banyak
orang, banjir sudah menjadi tradisi yang harus dihadapi setiap tahunnya. Ketika
musim hujan tiba, banjir sudah pasti melanda banyak rumah, jalan-jalan, dan
berbagai macam bangunan. Anehnya, masalah ini seperti tidak ada akhirnya karena
terus berulang dan sangat sulit untuk diperbaiki.
Penyebab
utama banjir adalah kerusakan lingkuungan, seperti peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan dataran bumi atau yang disebut pemanasan global. Kondisi
bumi yang memanas menyebabkan perubahan iklim yang semakin hari semakin tidak
stabil, yang mengakibatkan air hujan yang semakin tinggi pada saat musim hujan.
Penyebab lainnya adalah sistem pengelolaan lingkungan yang buruk. Sistem ini
sangat berpengaruh pada bencana banjir. Perilaku manusia juga adalah salah satu
penyebab banjir. Masyarakat perkotaan sangat meremehkan lingkungan dan membuang
sampah tidak pada tempatnya, sehingga lubang-lubang got tertutup dan
mengakibatkan banjir. Gusuran tanah-tanah yang merupakan resapan air juga
menjadi masalah. Tanah-tanah tersebut, bahkan danau-danau yang ditimbun dan
digusur adalah untuk membuat gedung-gedung yang tinggi dan indah. Secara tidak
langsung, keegoisan manusia telah menyebabkan banjir.
Salah
satu cara mencegah banjir ada dari kesadaran kita sendiri. Kita harus sadar
bahwa dunia ini memerlukan kita, dunia ini membutuhkan kita, dunia ini tidak
bisa menjadi apa-apa tanpa Tuhan, melewati kita. Kita harus mempunyai kesadaran
cinta lingkungan, dan harus memperbaikinya. Salah satu upaya kecil yang bisa
kita lakukan untuk mencegah banjir adalah untuk membuang sampah pada tempatnya.
Kita tidak boleh membuang sampah sembarangan, khususnya pada lubang drainase,
yang akhirnya akan menghambat. Saat
sampah-sampah sudah berkurang, air hujan akan turun dan tidak ada yang
tersumbat, maka banjir-banjir di beberapa daerah dapat berkurang.
Para
petinggi sudah mencari solusi untuk mencegah banjir, seperti mengeruk banjir
kanal. Tetapi hal tersebut tidak efisien dan efektif karena kanal-kanal
tersebut jauh dari pusat kota, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama.
Upaya besar yang efisien dan efektif adalah tentunya untuk memperbaiki jaringan
drainase. Pemerintah kota atau pemkot bisa membongkar trotoar dan membuat
gorong-gorong sebesar mungkin di bawahnya. Gorong-gorong adalah bangunan yang
dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya, di bawah
jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong tersebut bisa menjadi permukaan
jalan, dan juga bisa meresap air ke bawah tanah. Hal tersebut bisa terjadi
dengan membuat lubang-lubang di permukaan atas sebagai jalan masuk air dan
jalan meresapnya air ke dalam tanah. Agar tidak mengganggu masyarakat saat
bekerja atau agar tidak menimbulkan kemacetan, hal tersebut bisa dikerjakan
pada saat malam hari, sehingga tidak mengganggu aktifitas-aktifitas kebanyakan
manusia.
Persoalan
kedua yang dialami oleh perkotaan adalah polusi. Banyak sekali polusi yang
sudah dialami oleh perkotaan-perkotaan, seperti polusi udara dan polusi air.
Polusi udara di berbagai kota terus meningkat dan mengancam kesehatan
masyarakat. Menurut WHO yang dirilis September lalu, 2 juta orang meninggal
dnia setiap tahun karena polusi udara. Penyebab utama polusi udara adalah dari
pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap yang mengandung PM10. PM10 adalah partikel
halus yang bisa menyusup ke dalam paru-paru sehingga bisa menimbulkan berbagai
penyakit, seperti ispa, penyakit jantung, asma, dll. Polusi udara juga bisa
terjadi karena banyaknya kendaraan yang menimbulkan asap, dll.
Cara menghindari polusi
udara adalah untuk memulai dari kita sendiri. Kita sendiri dapat mencegah polusi
udara dengan cara memakai transportasi umum. Sistem transportasi umum diadakan
untuk mengurangi asap-asap yang dihasilkan oleh berbagai macam kendaraan.
Dengan menggunakan transportasi umum, masyarakat akan menghirup lebih sedikit
udara kotor, sekaligus juga untuk menghindari kemacetan di jalan. Kita juga
dapat menghindari polusi udara dengan cara lebih sering berjalan kaki kalau
bertujuan ke suatu tempat yang berjarak dekat.
Polusi
kedua yang sering dihadapi oleh masyarakat perkotaan adalah polusi air. Semua
makhluk hidup sangat membutuhkan satu zat dalam hidup mereka, yaitu air. Tanpa
air di makhlu hidup, maka tidak ada kehidupan. Seiring dengan pesatnya
perkembangan teknologi, munculnya banyak sekali pengolahan yang lebih efektif,
akan tetapi limbah-limbahnya disalurkan ke sungai-sungai yang menimbulkan
pencemaran air. Limbah-limbah tersebut mengandung zat kimia, energi, dan unsur
lainnya sehinga merubah bentuk asli dari air menjadi beruba warna dan
mengaluarkan bau yang tidak enak.
Sumber-sumber
dari pencemaran air adalah dari limbah industri, yang biasanya dari pabrik,
limbah pertanian, dan limbah rumah tangga. Faktor-faktor pencemaran ada banyak,
salah satunya adalah pencemaran dari pertanian, yang khususnya berasal dari
pupuk kimia dan pestisida dalam jumlah yang banyak yang menyebabkan kerusakan
pada ekosistem. Faktor lain adalah dari industri, yang dilakukan oleh para
pelaku bisnis industri yang kurang memahami adanya pencemaran. Beberapa jenis
industri yang mampu mengakibatkan polusi air adalah industri produk makanan,
tekstil, pulp, kertas, bahan kimia, penyamakan kulit, dan electroplating.
Cara
menangani polusi air adalah untuk melakukan beberapa upaya kecil yang berdampak
besar bagi lingkungan. Salah satunya adalah menghemat air, semakin sedikit air
yang digunakan maka jumlah pencemaran juga akan sedikit. Selain itu, kita juga
bisa menghemat air. Kita juga bisa membuang sampah pada tempatnya dan
memisahkan sampah-sampah berdasarkan sampah organik, anorganik, dll.
Hadirin
yang dikasihi Tuhan, ternyata lingkungan disekitar kita sangat penting bagi
hidup kita semua. Lingkungan kita membutuhkan kita, begitu juga sebaliknya.
Kita dapat mengatasi berbagai macam masalah seperti banjir dan polusi seperti
polusi air dan polusi udara dengan melakukan upaya-upaya yang kecil tetapi
berdampak besar bagi lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya.
Pencegahan penemaran lingkngan hanya bisa diatasi kalau kita mulai dari
kesadaran dan keperdulian kita secara pribadi. Kita harus melakukan langkah
pertama, bukan menunggu langkah dari pemerintah. Seperti kutipan dari Margaret
Mead, yang berkata “Jangan pernah meragukan bahwa sekelompok kecil warga
berkomitmen serius dapat mengubah dunia. Memang, itu satu-satunya yang pernah
memiliki.” Kita harus memulai perubahan dari kita sendiri.
Hadirin
yang dikasihi Tuhan, marilah kita cinta lingkungan kita dan menyadari bahwa
lingkungan disekitar kita membuat
perubahan bagi lingkungan disekitar kita dengan melakukan beberapa upaya kecil.
Demikian
sambutan saya. Saya memohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di
hati Anda. Semoga hari ini menjadi momentum agar kita benar-benar perduli akan
lingkungan kita dan mempertahankan lingkungan kita dengan melakukan beberapa
upaya yang ada.
Akhir kata selamat pagi dan terima
kasih. Tuhan memberkati kita semua. Dengan mengucap Amin bersama-sama, acara
seminar “Hari Lingkungan Hidup” saya buka. (Sharon Erica 9A SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar