Senin, 26 September 2016

PIDATO SAMBUTAN HARI LINGKUNGAN HIDUP



PIDATO SAMBUTAN HARI LINGKUNGAN HIDUP

Yth. Bapak dan ibu orang tua
Dan seluruh siswa-siswi SMP se-Jakarta yang saya kasihi.
Selamat pagi dan salam sejahtera kepada kita semua,

            Mari kita panjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karuniaNya pada hari ini kami bisa berkumpul bersama guna mengadakan seminar “Hari Lingkungan Hidup” pada hari ini. Saya berterimakasih kepada para panitia seminar karena sudah memberi saya waktu dan kesempatan agar saya bisa berbicara di tempat ini. Hadirin yang saya hormati, izinkan saya mewakili Jakarta untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dalam rangan Hari Lingkungan Hidup ini.
            Hadirin yang dikasihi Tuhan, saya yakin kita mengetahui kapan pertama kali Hari Lingkungan Hidup diikrarkan. Hari Lingkungan Hidup pertama kali diikrarkan tanggal 5 Juni 1974, dan sekarang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Tujuan dari Hari Lingkungan Hidup ini adalah demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet bumi. Hari Lingkungan Hidup ini didirikan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan digunakan untuk tindakan politik yang menjadi aksi global untuk memproteksi bumi dan gaya hidup yang ramah lingkungan.
            Kerusakan lingkungan hidup sudah merajalela di Indonesia, bahkan di dunia. Kerusakan ini harus segera ditanggulangi atau diperbaiki. Untuk itu, kita harus meningkatkan konservasi atau kepedulian masyarakat terhadap penghijauan lingkungan. Makna dari konservasi masyarakat sendiri adalah perlindungan lingkungan hidup agar terhindar dari kerusakan yang diakibatkan dari pemanfaatan yang tidak sesuai dengan kemampuan lingkungan itu sendiri. Selain itu, konservasi juga mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan karena kesalahan pemanfaatan.
            Salah satu contoh kawasan yang dapat di konservasi adalah konservasi hutan. Hutan di Indonesia sudah sering sekali dibakar yang mengakibatkan oksigen di Indonesia menipis, khusunya di Kalimantan, yang merupakan paru-paru dunia. Beberapa upaya konservasinya adalah penelitian hutan, mengendalikan pembalakan liar, meningkatkan efisiensi industri, dan pengendalian ladang berpisah. Contoh berikutnya adalah konservasi daerah pesisir dan laut. Wilayah daerah pesisir dan laut harus dikonservasi agar terjadi kesimbangan alam di daerah pesisir dan laut. Bencana alam sangat dirasakan di daerah pesisir seperti tsunami, abrasi, dan pencemaran limbah industri. Terdapat 3 upaya konservasi di pesisir dan laut, yaitu kawasan lindung, kawasan penyangga, dan kawasan budidaya.
            Kawasan Daerah Aliran Sungai atau kawasan DAS juga harus dikonservasi. Kawasan DAS adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air berasal dari kumpulan air hujan yang turun. Fungsi DAS adalah untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan tersebut melewati sungai. Upaya konservasi DAS antara lain adalah pengendalian pencemaran air, limbah industri, limbah rumah tangga, dan mempertahankan vegetasi di wilayah hulu sungai. Terakhir, daerah yang harus ditanggulangi adalah daerah tipe ekosistem. Terdapat dua konservasi ekosistem yaitu In Situ dan Ek Situ. In Situ adalah konservasi tumbuhan dan hewan di habitat aslinya. Ek Situ adalah konservasi tumbuhan dan hewan dengan cara memindahkannya dari habitat aslinya ke suatu habitat yang baru dan kemudian dipelihara di habitatnya yang baru itu.
            Konservasi lingkungan ini harus dilakukan secara bersamaan, sebagai suatu negara, seperti tujuan yang ingin dicapai dengan adanya konservasi lingkungan yaitu hubungan yang selaras antara manusia dan lingkungan, pemanfaatan lingkungan yang benar dan bijaksana, perlindungan  lingkungan untuk generasi mendatang, dan tentunya berkurangnya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kita semua bisa berkontribusi dalam konservasi lingkungan ini,                                                                                                                                                                                                                                                                                                 contohnya adalah beberapa orang yang sudah melakukan konservasi hutan mangrove. Hal tersebut dilakukan karena pohon mangrove di Indonesia sudah berkurang drastis. Konservasi hutan mangrove ini dilakukan dengan menanam bibit pohon mangrove dan lalu dikembang-biakkan.
            Salah satu masalah di Indonesia yang harus diperbaiki adalah banjir. Untuk banyak orang, banjir sudah menjadi tradisi yang harus dihadapi setiap tahunnya. Ketika musim hujan tiba, banjir sudah pasti melanda banyak rumah, jalan-jalan, dan berbagai macam bangunan. Anehnya, masalah ini seperti tidak ada akhirnya karena terus berulang dan sangat sulit untuk diperbaiki.
            Penyebab utama banjir adalah kerusakan lingkuungan, seperti peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan dataran bumi atau yang disebut pemanasan global. Kondisi bumi yang memanas menyebabkan perubahan iklim yang semakin hari semakin tidak stabil, yang mengakibatkan air hujan yang semakin tinggi pada saat musim hujan. Penyebab lainnya adalah sistem pengelolaan lingkungan yang buruk. Sistem ini sangat berpengaruh pada bencana banjir. Perilaku manusia juga adalah salah satu penyebab banjir. Masyarakat perkotaan sangat meremehkan lingkungan dan membuang sampah tidak pada tempatnya, sehingga lubang-lubang got tertutup dan mengakibatkan banjir. Gusuran tanah-tanah yang merupakan resapan air juga menjadi masalah. Tanah-tanah tersebut, bahkan danau-danau yang ditimbun dan digusur adalah untuk membuat gedung-gedung yang tinggi dan indah. Secara tidak langsung, keegoisan manusia telah menyebabkan banjir.
            Salah satu cara mencegah banjir ada dari kesadaran kita sendiri. Kita harus sadar bahwa dunia ini memerlukan kita, dunia ini membutuhkan kita, dunia ini tidak bisa menjadi apa-apa tanpa Tuhan, melewati kita. Kita harus mempunyai kesadaran cinta lingkungan, dan harus memperbaikinya. Salah satu upaya kecil yang bisa kita lakukan untuk mencegah banjir adalah untuk membuang sampah pada tempatnya. Kita tidak boleh membuang sampah sembarangan, khususnya pada lubang drainase, yang akhirnya akan menghambat.  Saat sampah-sampah sudah berkurang, air hujan akan turun dan tidak ada yang tersumbat, maka banjir-banjir di beberapa daerah dapat berkurang.
            Para petinggi sudah mencari solusi untuk mencegah banjir, seperti mengeruk banjir kanal. Tetapi hal tersebut tidak efisien dan efektif karena kanal-kanal tersebut jauh dari pusat kota, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama. Upaya besar yang efisien dan efektif adalah tentunya untuk memperbaiki jaringan drainase. Pemerintah kota atau pemkot bisa membongkar trotoar dan membuat gorong-gorong sebesar mungkin di bawahnya. Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air melewati bawah jalan air lainnya, di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong tersebut bisa menjadi permukaan jalan, dan juga bisa meresap air ke bawah tanah. Hal tersebut bisa terjadi dengan membuat lubang-lubang di permukaan atas sebagai jalan masuk air dan jalan meresapnya air ke dalam tanah. Agar tidak mengganggu masyarakat saat bekerja atau agar tidak menimbulkan kemacetan, hal tersebut bisa dikerjakan pada saat malam hari, sehingga tidak mengganggu aktifitas-aktifitas kebanyakan manusia.

            Persoalan kedua yang dialami oleh perkotaan adalah polusi. Banyak sekali polusi yang sudah dialami oleh perkotaan-perkotaan, seperti polusi udara dan polusi air. Polusi udara di berbagai kota terus meningkat dan mengancam kesehatan masyarakat. Menurut WHO yang dirilis September lalu, 2 juta orang meninggal dnia setiap tahun karena polusi udara. Penyebab utama polusi udara adalah dari pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap yang mengandung PM10. PM10 adalah partikel halus yang bisa menyusup ke dalam paru-paru sehingga bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti ispa, penyakit jantung, asma, dll. Polusi udara juga bisa terjadi karena banyaknya kendaraan yang menimbulkan asap, dll.
Cara menghindari polusi udara adalah untuk memulai dari kita sendiri. Kita sendiri dapat mencegah polusi udara dengan cara memakai transportasi umum. Sistem transportasi umum diadakan untuk mengurangi asap-asap yang dihasilkan oleh berbagai macam kendaraan. Dengan menggunakan transportasi umum, masyarakat akan menghirup lebih sedikit udara kotor, sekaligus juga untuk menghindari kemacetan di jalan. Kita juga dapat menghindari polusi udara dengan cara lebih sering berjalan kaki kalau bertujuan ke suatu tempat yang berjarak dekat.
            Polusi kedua yang sering dihadapi oleh masyarakat perkotaan adalah polusi air. Semua makhluk hidup sangat membutuhkan satu zat dalam hidup mereka, yaitu air. Tanpa air di makhlu hidup, maka tidak ada kehidupan. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, munculnya banyak sekali pengolahan yang lebih efektif, akan tetapi limbah-limbahnya disalurkan ke sungai-sungai yang menimbulkan pencemaran air. Limbah-limbah tersebut mengandung zat kimia, energi, dan unsur lainnya sehinga merubah bentuk asli dari air menjadi beruba warna dan mengaluarkan bau yang tidak enak.
            Sumber-sumber dari pencemaran air adalah dari limbah industri, yang biasanya dari pabrik, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga. Faktor-faktor pencemaran ada banyak, salah satunya adalah pencemaran dari pertanian, yang khususnya berasal dari pupuk kimia dan pestisida dalam jumlah yang banyak yang menyebabkan kerusakan pada ekosistem. Faktor lain adalah dari industri, yang dilakukan oleh para pelaku bisnis industri yang kurang memahami adanya pencemaran. Beberapa jenis industri yang mampu mengakibatkan polusi air adalah industri produk makanan, tekstil, pulp, kertas, bahan kimia, penyamakan kulit, dan electroplating.
            Cara menangani polusi air adalah untuk melakukan beberapa upaya kecil yang berdampak besar bagi lingkungan. Salah satunya adalah menghemat air, semakin sedikit air yang digunakan maka jumlah pencemaran juga akan sedikit. Selain itu, kita juga bisa menghemat air. Kita juga bisa membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah-sampah berdasarkan sampah organik, anorganik, dll.
            Hadirin yang dikasihi Tuhan, ternyata lingkungan disekitar kita sangat penting bagi hidup kita semua. Lingkungan kita membutuhkan kita, begitu juga sebaliknya. Kita dapat mengatasi berbagai macam masalah seperti banjir dan polusi seperti polusi air dan polusi udara dengan melakukan upaya-upaya yang kecil tetapi berdampak besar bagi lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya. Pencegahan penemaran lingkngan hanya bisa diatasi kalau kita mulai dari kesadaran dan keperdulian kita secara pribadi. Kita harus melakukan langkah pertama, bukan menunggu langkah dari pemerintah. Seperti kutipan dari Margaret Mead, yang berkata “Jangan pernah meragukan bahwa sekelompok kecil warga berkomitmen serius dapat mengubah dunia. Memang, itu satu-satunya yang pernah memiliki.” Kita harus memulai perubahan dari kita sendiri.
            Hadirin yang dikasihi Tuhan, marilah kita cinta lingkungan kita dan menyadari bahwa lingkungan disekitar kita  membuat perubahan bagi lingkungan disekitar kita dengan melakukan beberapa upaya kecil.
            Demikian sambutan saya. Saya memohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Anda. Semoga hari ini menjadi momentum agar kita benar-benar perduli akan lingkungan kita dan mempertahankan lingkungan kita dengan melakukan beberapa upaya yang ada.
Akhir kata selamat pagi dan terima kasih. Tuhan memberkati kita semua. Dengan mengucap Amin bersama-sama, acara seminar “Hari Lingkungan Hidup” saya buka. (Sharon Erica 9A SMP Dian Harapan Daan Mogot)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar