Prolog:
Ucok, Umi, dan Bambang adalah 3
sahabat di SDH Dian Harapan. Umi adalah anak yang sangat menjaga kebersihan.
Sedangkan Ucok dan Bambang adalah anak yang suka membuang sampah tidak pada
tempatnya/sembarangan. Mereka ada di dalam kelas yang sama yaitu kelas 8H yang
diajar oleh Mr.Alex dan Ms.Risma.
Babak 1:
Berita tentang banjir yang melanda
beberapa daerah di Indonesia sedang menjadi pokok pembicaraan sekarang ini
sedang menjadi topik pembicaraan ketiga murid SDH Dian Harapan ini.
Adegan 1:
Dalam perjalan mereka ke sekolah,
mereka membicarakan tentang banjir yang sekarang sedang melanda di berbagai
tempat di Indonesia.
Ucok: “Teman-teman kalian tau ga
berita yang sedang menjadi pokok pembicaraan sekarang ini?”
Umi: ”Berita apaan sih? Aku belom
sempet nonton berita kemaren.”
Bambang: “Itu loh, berita tentang
banjir yang sedang melanda beberapa daerah di Indonesia.”
Ucok: “Untung kita ga kena banjir
ya temen-temen, jadi kita bisa tetep pergi ke sekolah.”
Bambang: “Iya, untung ya kita masih
bisa sekolah jadi kita gak ketinggalan pelajaran.”
Umi: “Eh, kita udah mau nyampe
sekolah nih. Cepetan yuk biar kita ga telat sampe kelasnya.”
Bambang; “Eh, iya nih udah mau bel
masuk nih. Buruan yuk.”
Ucok: “Ayo deh, mendingan kita lari
aja biar cepet sampenya.”
Umi: “Kita lomba lari aja yuk!
Kalau kalah jajanin kita makan siang ya!”
Ucok: “Oke, siapa takut.”
Bambang: “Aku mah ayok aja.”
Umi: “Aku itung mundur ya! 3, 2,
1.”
Adengan 2:
Dalam pelajaran IPS mereka membahas
tentang beberapa penyebab banjir.
Mr.Ebert: “Anak-anak, pada hari
yang indah ini kita akan membahas
tentang perpindahan penduduk. Nah, anak-anak sebelum kita membahas tentang hal
ini, ada yang tau tentang berita yang sedang menjadi pokok pembicaraan sekarang?”
Umi:”Sepertinya saya tau sir,
katanya Bambang sih bencana banjir itu ya sir?” (sambil mengangkat tangan)
Mr.Ebert: “Ya terimakasih Umi, nah
anak-anak memang yang dikatakan Umi itu benar. Pada hari ini kita akan membahas
tentang beberapa penyebab banjir. Sebelum sir menjelaskan ada yang tau apa saja
penyebab banjir?”
Ucok: “Sir saya boleh jawab ga?”
Mr.Ebert: “Tentu saja boleh,
silahkan dijawab.”
Ucok: “Penyebab banjir adalah
sampah yang dibuang sembarangan, rumah-rumah yang didirikan di dekat sungai, dan
penebangan pohon.”
Mr.Ebert: “Oke, terimakasih untuk
jawabannya Ucok. Anak-anak apa yang Ucok katakan itu benar. Nah, sekarang
sebagai pekerjaan rumah kalian, kalian harus mencari informasi tentang cara
mengatasi banjir.”
Murid-murid: “Siap pak.”
Adengan 3:
Pada saat makan siang, Ucok dan
ketiga temannya pergi ke kantin dan makan siang bersama.
Ucok: “Kalian semua bawa makanan
dari rumah ya?”
Umi dan Bambang: “Kalo aku sih
jajan.” (sambil melambai-lambaikan dompet)
Ucok: “Ya sudah kita jajan dulu
yuk. Kita nanti duduk disana aja ya.” (sambil menunjuk ke meja makan dekat
tangga)
Umi dan Bambang: “Oke deh.”
(setelah jajan)
Ucok: “Kalian makan apa?”
Umi: “Kalo aku sih makan nasi
goreng, kalo kamu apa Bambang?”
Bambang: “Aku sih minum fruit tea aja.”
Ucok: “Kamu gak laper apa Bambang
masa kamu cuman minum fruit tea aja.”
Bambang: “Tadi pagi aku udah makan
nasi, jadi ga terlalu laper sekarang.”
Ucok dan Umi: “Ya sudah kami makan
dulu ya.”
Bambang: “Iya silahkan makan.”
Babak 2:
Bambang membuang bungkus minuman fruit tea yang telah habis diminumnya
tidak pada tempatnya/sembarangan. Ucok dan Umi mencoba untuk menegur Bambang
agar dapat memperbaiki sikapnya yang buruk itu.
Adengan 1:
Pada saat Ucok dan Umi makan,
Bambang mengajak mereka berbicara/mengobrol sejenak.
Bambang: “Teman-teman kalian bisa
tolong jelaskan apa maksud dari peer yang diberikan Mr.Ebert tidak, soalnya aku
masih kurang ngerti.”
Ucok: “Maksud dari pekerjaan rumah
yang diberikan itu adalah kita harus mencari beberapa cara agar banjir tidak
terjadi lagi atau setidaknya mengurangi bencana banjir yang ada. Apakah kamu
mengerti?”
Bambang: “Oh, aku mengerti. Makasih
ya Ucok.”
Ucok: “Iya, sama-sama Bambang.”
( Bel yang menandakan waktu makan
siang sudah selesai )
Adegan 2:
Bambang membuang botol fruit tea yang habis diminumnya
sembarangan. Ucok dan Umi mengingatkannya
untuk membuang sampahnya di tempat yang telah disediakan.
Bambang: “Teman-teman udah bel
nih.”
Ucok: “Tunggu sebentar Bambang, aku
mau taruh piring bekas aku makan ke tempat yang telah disediakan dulu ya.”
Umi: “Iya, aku juga mau taro piring
aku dulu Bambang, tunggu sebentar ya.”
Bambang: “Ya sudah kalian taruh
piring kalian dulu, aku tunggu disini ya.” t
Umi dan Ucok: “Iya.” (sambil
membawa piring mereka dan beranjak pergi dari mejanya)
(setelah Umi dan Ucok kembali ke
mejanya)
Bambang: “Yuk teman-teman kita
pergi.” (sambil menaruh botol minuman fruit
teanya di lantai)
Umi: “Kok kamu buang botol fruit teanya ke lantai sih?”
Ucok: “Iya kok kamu buang sampahnya
ke lantai sih?”
Bambang: “Sebentar lagi kan juga
ada cleaning service yang bersihin kantinnya, lagian kan banyak
juga murid yang buang sampah bekas makan/minumnya sembarangan.” (sambil
menunjuk ke sekeliling kantin)
Umi: “Iya aku ngerti, tetapi kamu
tidak boleh mengikuti hal- hal buruk yang mereka lakukan.”
Ucok: “Iya benar tuh kata Umi,
kalau mereka menceburka diri ke got/air kotor apa kamu masih mau mengikuti
mereka?”
Bambang: “Tetapi kan nanti ada cleaning service yang akan
membersihkannya kenapa harus aku yang buang, lagian kan cuman satu botol fruit tea doang ga akan
mencemari/mengotori lingkungan kan.”
Ucok: “Satu botol ga akan mencemari
lingkungan, tetapi coba kamu bayangin kalo satu botol yang kamu taruh
sembarangan itu dilihat orang dan orang itu beranggapan sama kayak kamu Bambang
maka lama-lama akan menjadi tumpukkan sampah yang menyebabkan pencemaran
lingkungan. Apakah kamu mengerti sekarang Bambang?”
Umi: “Nah, membuang sampah
sembarangan juga dapat menyebabkan banjir yang sedang melanda beberapa daerh di
kota kita.”
Bambang: Oh, begitu ya teman-teman,
sekarang aku mengerti kenapa aku gak boleh buang sampah sembarangan. Terima
kasih ya teman-teman.”
Umi dan Ucok: “Nah, gitu dong itu
baru namanya Bambang.” (sambil mengacungkan jempol)
Adengan 3:
Bambang sudah tidak pernah membuang
sampah sembarangan lagi, dan juga ia selalu mengingatkan temannya untuk tidak
membuang sampah sembarangan.
Teman Bambang: “Yuk teman-teman
kita ke kelas udh bel nih.” (sambil melempar botol aqua)
Bambang: “Eh, tunggu dulu. Kamu
harus buang sampah pada tempat yang udah disediain.”
Teman Bambang: “Emang kenapa?”
Bambang: “Kamu tahu tidak kalau
dengan membuang satu botol aqua saja
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan/pemanasan global, selain itu membuang
sampah sembarangan juga dapat menyebabkan banjir.”
Teman Bambang: “Oke deh, akum au
buang sampah ini dulu ya teman-teman.”
Bambang: “Iya, cepetan ya.”
Teman Bambang: “Terima kasih ya
Bambang telah mengingatkan aku untuk membuang sampah pada tempatnya.”
Bambang: “Iya, lain kali buang
sampah pada tempatnya juga ya, lagian apa susahnya sih membuang sampah ke
tempat yang telah disediakan.”
Epilog:
Pesan moral dari drama ini adalah
jangan membuang sampah sembarangan. Kita harus menjaga kebersihan lingkungan,
karena lingkungan adalah sumber hidup kita semua. Kita tidak boleh membuang
sampah sembarangan karena sampah dapat mengotori lingkungan dan dapat
menyebabkan bencana alam.(Davina 8H SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar