Doni, Ameng, Ling-ling,
Nurul adalah siswa-siswi kelas 8 di SMP Dian Harapan Daan Mogot. Mereka
berempat sudah menjadi teman yang dekat sejak tk karena orangtua mereka yang
bersahabat dengan baik.
- Doni adalah siswa teladan, begitupun dengan orangtuanya. Ia adalah siswa yang rajin dan bertanggung jawab. Selain itu, ia juga sering mengajarkan temannya yang tidak mengerti tentang pelajaran di sekolah.
- Ameng adalah siswa yang sangat pintar, dan memiliki IQ yang sangat tinggi yaitu 165. Sayangnya, Ameng adalah siswa yang pemalas dan sering menunda-nunda pr dan tugas sekolah.
- Ling-ling adalah siswi yang yang sangat ekspresif. Ia memiliki memiliki banyak prestasi dalam hal sosial dan keterampilan, contohnya, bermain musik, bermain drama, public speaking, dsb. Namun, ketika masuk dalam pelajaran seperti Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, olahraga dan lain lain,
- Ling ling selalu mendapatkan nilai yang buruk karena menurutya, pelajaran selain art dan musik itu tidak penting.
- Nurul adalah anak yang sangat rajin dan selalu memiliki perlengkapan sekolah/ belajar yang lengkap. Ia bukanlah anak yang memiliki prestasi tinggi dalam bidang pengetahuan, namun berkat ketekunan dan kerajinan nya tersebut dalam belajar, Nurul bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Babak 1
Mulai
10 Januari 2015, doni, Ling-ling, Nurul, dan Ameng memasuki tahun ajarsan baru
di kelas 8. Hari pertama hanyalah merupakan hari perkenalan dengan homeroom teacher juga mengenai
peraturan, prosedur, dan konsekuensi sekolah. Dan ternyata, 4 siswa/i yang
bersahabat ini menempati kelas yang sama yaitu kelas 8J. Tugas dihari pertama
mereka adalah membuat student profile,
sedangkan tugas pada hari kedua yaitu sudah mulai belajar, adalah tugas Bahasa
Inggris.
Adegan 1
10
Januari 2015, Libur Akhir smester Sekolah Dian Harapan telah berakhir, Tahun
ajaran baru bagi kelas 8 pun dimulai….
Guru : “Selamat siang semuanya, saya,
Ms Acin dan Mr barba akan menjadi wali
kelas kalian selama satu tahun kedepan ini dalam kegiatan belajar kalian.
Sebelum memperkenalkan diri lebih lanjut, kami akan mendata apakah semua anak
8J sudah hadir semua.”
Siswa 8J :
“baik Ms!”
Adegan
2
Setelah
mendengar Ms. Acin dan Mr.
Barba memperkenalkan diri, mereka dipulangkan dan di beri tugas untuk mengisi
student profile. Setelah itu, Mr Barba mengumumkan tentang pengumuman untuk
besok.
Ms
Acin :“setelah ini kalian akan
pulang, namun sebelum pulang Ms akan memberikan tugas pertama kalian yaitu
membuat student profile yang berisi nama lengkap, tempat lahir, tempat tinggal,
hobi, cita-cita, moto dan foto keluarga.”
Mr
Barba :“ Mulai besok, kalian siswa/i
kelas 8 masuk 15 menit lebih awal dibanding kelas 7 yaitu jam 6:45. Mulai
besok, kalian juga akan langsung mendapatkan tugas juga . Kelas 8 ini bukan lah
kelas yang santai kelas 8 dan kelas 11 akan menerima lebih banyak pr dan tugas.
Ma.
Acin :“apakah ada yang ingin
bertanya?”
Ameng :“baru masuk sekolah sudah ribett
seperti ini , mana masuk sekolah nya pagi banget lagi…(ketus Ameng dengan nada
sebal ).”
Ling-ling :“tau nih, harus pake bikin student
profile segala lagi, semua orang di jagad ini kan sudah mengenali aku (keluh
Ling-ling dengan nada sombong dan sebal sambil mengibaskan rambut).”
Nurul :“ssshh..Ling…Meng…”
Doni : “haduhh..(kata Doni sambil
menepok jidat).”
Mr
Barba : “iya Ameng, Ling-ling,
apakah kalian ingin bertanya?”
(Ling-ling dan Doni
terdiam dan melihat-lihat ke sekeliling kelas).
Adegan 3
Hari pertama belajar di sekolahpun dimulai. Kelas
pertama, Bahasa inggris, yang diajar Mr. Barba dimulai.
Mr.
Barba : “okay class, because this is the first meeting and this is just an
introduction, I will allow all of you to speak in Bahasa Indonesia. Hari
ini, saya akan memberi tugas pertama
kalian, untuk melihat seberapa jauh kemampuan berbahasa inggris kalian.
Ling-ling: : “aduhh, semoga drama, drama, amin,
amin, seomga… amin….(sambil komat kamit seperti sedang merapal mantra).”
Ameng : “arrgghhh, tugas apa lagi sih,
baru masuk, udah dikasih tugas (keluh Ameng dengan nada kesal).
Doni : “Sudah…sudahhh, belum
dijelaskan kalian sudah ribut (kata Doni dengan nada pelan).”
Nurul : “Iya, kalian gimana sih,
dengerin dulu dong, baru kalian komen.”
Mr.
Barba : “errkkkhemmm (batuk Mr
Barba yang disengaja, untuk mengembalikan perhatian kepadanya). Sekarang saya
akan menjelaskan apa yang akan kalian kerjakan hari ini dan nanti di rumah.
Kalian, masing-masing akan membuat percakapan drama atau naskah drama dalam
Bahasa Inggris. Lalu, untuk mengevaluasi nya, kalian harus mengubah Naskah
kalian kedalam cerpen, namun tidak ditulis, tetapi diceritakan secara spontan
pada hari Rabu di depan kelas. Karena besok saya tidak bisa masuk, maka kalian
bisa melanjutkan menulis naskah nya di kelas Ms. Acin. Naskah harus ditulis
secara tulisan tangan bukan diketik. Apakah ada yang ingin bertanya?”
Nurul : “Saya Mr.! Naskahnya kapan
harus selesai dan dikumpul?”
Mr
Barba : “Naskah akan di kumpul
besok setelah jam pelajaran saya selesai.”
Kelas
8H : “ahhh (keluh 8H).”
Babak
2
Esok harinya, Jam pelajaran Bahasa Inggris pun dimulai,
siswa/i 8J melanjutkan menulis Naskah Drama mereka dalam Bahasa Inggris yang
diawasi Ms. Acin. Ameng tidak mengerjakannya di rumah, begitupun dengan Ling-
Ling yang membuatnya hanya dengan kata- kata kasar. Nantinya, Ling- Ling dan
ameng akan mendapat konsekuensi nya karena mereka tidak melaksanakan tanggung
jawab mereka, yaitu menyelesaikan tugas tersebut dengan baik dan tepat waktu.
Adegan 4
Jam pelajaran Bahasa Inggris sudah dimulai, semuanya sedang
sibuk melanjutkan menulis naskah. Ms. Acin memberikan informasi tambahan kepada
siswa/i 8J.
Ms.
Acin : “Saya baru saja mendapatkan
informasi dari Mr. Barba, kalau satu sesi sudah habis, kalian semua harus
berhenti menulis lalu membaca, mengerti, dan menghafal naskah yang kalian tulis
selama 15 menit setelah itu, kertas kalian akan dikumpulkan kepada saya. Tentu
saja, kalian tidak harus menghafalnya sama persis, namun, cerita yang kalian
sampaikan harus sesuai dengan Naskah drama yang kalian buat.”
(banyak
siswa yang menggerutu dan panik sambil berkata, “haduhh gimana nihh..”).
Ameng : “habislah aku, aku masih banyak
yang belum dikerjakan lagi…(sambil menepok jidatnya).”
Nurul : “kamu sih, kebanyakan main game, bukannya ngerjain.”
Ling-ling : “ah sudah lah, paling ini hanya
sebuah permainan guru untuk menakut- nakuti kita..( sambil menggambar di
belankang kertas Naskah).”
Doni : “Ling, Meng, kalaupun ini
hanya untuk menakut- nakuti kita, kita tetap harus meyelesaikan tanggung jawab kita sebagai
murid, yaitu mengerjakan tugas sesuai dengan yang diberikan guru.”
Ameng : “Ya deh, nih aku nuliss ya…(
sambil bermalas- malasan).
(Jam pelajaran Bahasa
Inggris telah selesai, Ling- ling belum tuntas mengerjakan naskahnya dan Ameng
masih banyak yang belum ia selesaikan didalam naskah nya).
Ling-
ling : “Duh, aku masih banyak yang
belum tuntas lagi. Ada perkataan yang kasar tidak apa- apa kan?(kata Ling-ling
dengan sangat cemas).”
Doni : “setau aku sih gak boleh…”
Ameng : “ahh tau lah, aku gak mau perduli
lagi. (ketus Ameng dengan nada kesal).”
Adegan
5
Esok
harinya, Ling-ling dan Ameng di panggil Mr. Barba. Merkea pun mendapatkan
konsekuensi akibat ketidak tanggung
jawaban mereka dalam megerjakan tugas yang diberikan Mr. Barba.
Ameng : “Iya sir, ada apa yang manggil
kita berdua?”
Mr.
Barba : “ Saya mendapat laporan
dari Ms. Acin kalau kalian mengerjakan tugasnya tidak serius sehingga tidak
dapat menyelesaikannya dengan baik terutama kamu, Ameng, masih banyak sekali
yang belum kamu selesaikan dalam naskah ini. Dan Ling-ling dalam menulis tugas
seperti naskah ini, tidak seharusnya kamu memasukkan kata-kata yang kasar.”
Ling-
Ling : “Iya sir, kita tau kita
salah, tolong maafin kita ya sir..”
Mr.
Barba : “saya sih bakal tetap
memaafkan kalian, namun kalian akan mendapatkan konsekuensinya berupa nilai
yang merah dalam tugas ini, yaitu nilai yang sudah saya pertimbanhkan, 50
(sambil mengembalikan lembar kerja yang sudah dinilai).”
Ameng : “haduh sir, Jelek sekali nilai nya
sir…”
Ling-ling : “iya sir…( dengan nada sedih).”
Adegan
6
Akhirnya, mereka beruda
menyesal dan memutuskan untuk berubah. Mereka sedang di kantin, bersama dengan
Nurul dan Doni.
Doni : “kan sudah kami bilang, jangan
seperti itu, akhirnya kalian menerima akibatnya sendiri kan…”
Ling-ling : “Iya nih aku nyesel banget, gak
bertanggung jawab atas tugas yang dikberikan guru, akihrannya, nilaiku malah
jelek…”
Ameng : “Iya, mulai sekarang aku akan
lebih rajin dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas sekolah dan hal
lain.”
Nurul : “Tak usah sedih, yang sudah
berlalu biarlah berlalu, yang penting kedepannya, kalian tidak lagi melakukan
kesalahan yang sama…(sambil tersenyum).”
Berkat
kejadian ini, Ameng dan Ling-ling belajar untuk menjadi siswa/i yang lebih
bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan. (Brandon 8H SMP Dian Harapan Daan Mogot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar