Prolog
Karina, Valen, Veren, dan Citra adalah
teman sekelas di Sekolah Dian Harapan. Karina, Valen, dan Veren suka
bekerjasama, sedangkan Citra susah bergaul dan lebih senang menyendiri. Mereka
berempat berada di kelas 8H dan guru mereka benama Ms Risma.
Babak
1
Pada hari Senin, Ms Risma mengumumkan
bahwa akan ada tugas kelompok mementaskan drama. Rupanya, Karina, Valen, Veren,
dan Citra dikelompokkan menjadi satu kelompok. Semua anggota kelompok tersebut
dengan semangat menyampaikan ide-ide mereka, namun Citra hanya terdiam dan
marah-marah saat teman-temannya mencoba untuk berbicara dengannya. Karena sifat
buruk Citra, akhirnya mereka pun bertengkar dengan beradu mulut.
Adegan
1
Saat pelajaran PKn pada hari Senin,
semua murid duduk tenang di bangku mereka masing-masing sambil Ms Risma
membagikan kelompok untuk tugas mementaskan drama.
Ms Risma: “Untuk kelompok terakhir…
Valen, Karina, Veren, dan Citra.
Oke, semuanya sekarang
berkumpul dalam kelompok kalian
masing-masing untuk
berdiskusi tentang tugas kalian.”
(Karina, Veren, Valen, dan Citra
membentuk sebuah lingkaran di lantai dan mulai berdiskusi)
Karina: “Hey teman-teman! Jadi, drama
kita mau kayak gimana nih?”
Veren: “Tentang menghargai orang lain
saja!”
Valen: “Baru aja aku mau ngomong itu!
Hahaha.”
Karina: “Oke deh, aku juga setuju.”
Veren: “Ya udah, sekarang kita bikin
aja naskahnya.”
Valen: “Latar tempatnya mau di mana?”
Karina: “Di sekolah aja, biar
gampang.”
Adegan
2
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka pun menyelesaikan
naskah drama mereka.
Veren: “Waaah, akhirnya selesai juga
ya.”
Karina: “Iya… Eh, tapi kok dari tadi
Citra ngga ikut ngasih ide sih?”
Valen: “Oiya ya, aku baru sadar.”
Karina: “Hey, Citra!” (sambil menepuk
pundak Citra)
Citra: “Apaan sih, Karina?!”
Veren: “Loh, kok kamu jadi marah?”
Valen: “Iya. Padahal Karina ga salah
apa-apa.”
Citra: “Aku ngga marah!”
Karina: “Tapi nada kamu sewot
begitu..”
Citra: “Engga kok! Nada aku biasa aja
tuh.”
Adegan
3
Citra dan Karina pun beradu mulut dan
akhirnya Veren memberanikan diri untuk menegur dan menghentikan mereka berdua.
Veren: “Karina, Citra.. Sudah, sudah..
Kalian kan sudah dewasa, jangan
bertengkar gitu dong.”
Valen: “Iya.. Udah deh, sekarang
kalian saling minta maaf dulu baru kita
lanjutin tugas kita.”
Karina: “Cit, aku minta maaf ya..”
Citra: “Terserah kamu deh.” (dengan
nada jutek)
Karina trus mencoba meminta maaf namun
karena Citra tetap bersifat demikian, maka mereka pun menyerah dan melanjutkan
tugas mereka.
Karina: “Ya udah deh, sekarang kita
diskusi tentang latihan drama kita aja.
Kapan mau latihannya?”
Valen: “Besok aja, pas waktu
istirahat.”
Veren: “Aku setuju!”
Karina: “Sip, jadi kita latihannya
besok ya. Nah terus, siapa yang mau
ketikkin naskah dramanya?”
Citra: “Aku aja.”
Valen: “Nah.. Gitu dong, Cit!”
Veren: “Oke deh. Besok bawa peralatan
buat dramanya ya.”
Karina: “Sip! Ya sudah, sampai ketemu
besok!”
Babak
2
Pada keesokan harinya, keempat murid
tersebut pun berkumpul di dalam kelas untuk berlatih. Namun, timbullah sebuah
masalah yang disebabkan oleh Citra. Ms Risma pun datang dan memaafkan mereka,
tetapi tetap memberi mereka hukuman karena tidak memiliki kerjasama antar
anggota kelompok yang baik. Citra pun menyesal dan akhirnya meminta maaf kepada
teman-temannya yang lain.
Adegan
4
Pada saat jam istirahat, Karina,
Veren, Valen, dan Citra berkumpul di dalam kelas untuk berlatih drama.
Karina: “Hai teman-teman! Udah pada
siap latihan kan?”
Veren: “Udah dong!”
Valen: “Iya, aku juga. Aku udah bawa
peralatannya nih.”
Karina: “Sip! Nah, sekarang naskah
kita di mana ya?”
Valen: “Cit, mana naskahnya?”
Citra: “Nih..” (sambil memberi naskah
kepada teman-temannya)
Karina: “Cit... Ini kamu ga salah
ketik?” (sambil membaca naskahnya)
Citra: “Maksud kamu apa sih?” (dengan
nada sewot)
Veren: “Ini naskahnya beda loh sama
yang kemaren kita buat.”
Valen: “Kamu ubah, Cit?”
Citra: “Iya. Emangnya kenapa?”
Karina: “Ngga boleh gitu dong, Cit.
Kan kita semua udah setuju mau pakai
naskah yang kemarin.”
Citra: “Aku ga suka sama naskahnya.
Bikinan kalian jelek.”
Valen: “Kalau kamu ngga suka kenapa
kemarin ngga ngomong? Kan bisa kita
ubah sama-sama.”
Citra: “Kan terserah aku mau ngomong
apa engga!” (dengan suara kencang)
Adegan
5
Karena terlalu ribut, Ms Risma pun
menghampiri keempat murid tersebut dan bertanya apa yang sedang terjadi kepada
mereka.
Ms Risma: “Hei, ada apa ini? Kok ribut
sekali?”
Veren: “Ini Ms.. Si Citra mengubah
naskah kita tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu.”
Valen: “Padahal, kemarin kita semua
sudah setuju mau pakai naskah tersebut.”
Karina: “Iya Ms. Tapi malah diganti
sama si Citra.”
Citra: “Terserah aku dong mau ganti
apa engga!”
Ms Risma: “Sudah, sudah. Tidak perlu
ribut. Sekarang Ms mau bertanya
kepada Citra.. Cit, kenapa
kamu ubah naskah kelompokmu
seenaknya saja seperti
itu?”
Citra: “Aku ngga suka sama naskahnya.”
Ms Risma: “Kalau kamu ngga suka, kan
kamu bisa menyampaikan ide lain
kemarin saat diskusi.”
Citra: “Iya ya..” (sambil menunduk)
Ms Risma: “Jadi, sekarang kelompok
kalian mau bagaimana?”
Citra: “Aku ketikkin dan print ulang
deh naskahnya, sesuai dengan yang
kemarin kalian sudah buat.”
Veren: “Bener nih, Cit?”
Citra: “Iya.. Terus, maafin aku ya
teman-teman karena aku bersikap egois
seperti ini.”
Karina: “Iya, ngga apa-apa kok.”
Valen: “Kita malah senang soalnya kamu
sudah sadar kalo kamu salah..”
Ms Risma: “Nah.. Begini dong!”
Adegan
6
Setelah kejadian tersebut, Citra pun
mengubah sifat buruknya menjadi baik. Karena Citra dan ketiga temannya sudah
saling memaafkan, drama mereka pun berjalan dengan lancar pada saat hari
pentas.
Veren: “Waah.. Drama kita akhirnya
selesai juga!”
Karina: “Iya! Untung berjalan dengan
lancar ya.”
Valen: “Ini semua berkat kerjasama
yang baik..”
Citra: “Untung tadi aku ngga lupa
dialog aku, hehe.”
Lalu, Ms Risma pun datang dan
menghampiri mereka berempat.
Ms Risma: “Selamat ya! Drama kalian
berjalan dengan lancar sekali tadi!”
Karina: “Iya Ms. Terima kasih!”
Citra: “Oiya Ms, nilai kelompok kami
bagaimana?”
Ms Risma: “Sejujurnya, Ms suka sekali
dengan alur cerita naskah kalian.
Namun, karena masalah yang
terjadi dalam kelompok kalian
tempo hari, Ms harus tetap
memberi kalian hukuman.”
Veren: “Hukuman apa Ms?”
Ms Risma: “Ms akan mengurangi nilai
kerjasama kelompok kalian sebesar
10 poin.”
Valen: “Yaahh.. Tapi ngga apa-apa deh,
Ms.”
Citra: “Iya.. Sekali lagi, maafin aku
ya teman-teman.”
Karina: “Ngga apa-apa kok, Cit.”
Ms Risma: “Sudah, tidak usah dibahas
lagi. Sekarang kan yang terpenting
kalian berempat sudah
saling memaafkan.”
Epilog
Dari drama ini, kita bisa belajar
untuk tidak egois dan bekerja dengan maksimal dalam setiap tugas yang kita
dapatkan, baik tugas individu maupun kelompok. Kita juga bisa belajar untuk
selalu bertanggungjawab atas semua tugas kita, terutma dalam tugas kelompok,
supaya anggota kelompok yang lain tidak dirugikan oleh kesalahan kita sendiri. (Nikka 8H SMP Dian Harapan Daan Mogot)
S E L E S A I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar