Selasa, 13 Oktober 2015

Menjaga Kebersihan di Sekolah



Prolog : Drama ini menceritakan tentang perbedaan sifat dari empat orang anak. Mereka adalah Gina, Alexa, Roni, dan Vino. Gina adalah seorang gadis yang mandiri dan penuh tanggung jawab. Alexa adalah gadis yang sangat manja. Roni adalah anak yang egois dan mudah terpengaruh. Vino adalah anak yang angkuh.
Babak 1
Saat bel masuk berbunyi, para siswa bergegas masuk ke kelas dan langsung duduk di bangku masing –masing. Lalu,pelajaran dimulai dan Bu Guru membahas mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Seusai pelajaran, mereka makan di kantin semeja karena hanya tersisa satu meja.
Adegan 1
Bel berbunyi, Bu Guru memulai pelajaran di kelas
Bu Guru :  “Selamat pagi anak – anak!”
Gina, Alexa, Roni, dan Vino :  “Pagi, Bu!”
Bu Guru:  “Pada hari ini, Ibu ingin mengingatkan kalian akan pentingnya                                            menjaga kebersihan lingkungan. Nah, Ibu ingin bertanya   kepada kalian, apakah kalian sudah menjaga kebersihan lingkungan sekolah ?”
Vino  :  (dengan angkuh) “Ngapain Bu kita menjaga kebersihan sekolah,                                              nanti kan udah ada yang bersihin.”
Roni     :  “Iya, Bu. Udah ada petugas yang bakal membersihkan                                                          lingkungan sekolah.”
Gina     :  “Haduh kalian ini, emangnya kalian nggak pernah membantu Ibu                                        kalian membereskan rumah ya? Membereskan rumah saja                                                    sudah capek, apalagi membereskan sekolah sebesar ini.”
Alexa   :  “Huh,Kalo aku sih males banget. Lagipula, di rumahku udah ada                                          yang bakal membereskan rumah. Jadi,buat apa membereskan                                             rumah ?”
Gina     :  “Walaupun begitu, menjaga kebersihan di sekolah itu penting.                                             Kita sebagai seorang siswa yang baik harus ikut membantu                                                 menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.”
Alexa   :  (dengan marah) “Apa sih kamu, Na ?! Maksud kamu kita harus                                          nyapu terus ngepel gitu di sekolah ?”


Bu Guru :  “Sudah anak – anak jangan berdebat lagi, Ibu akan memperjelas semuanya. Apa yang Gina katakan itu benar, kita memang harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah, walaupun sudah ada petugas kebersihan. Hal itu dapat kita terapkan melalui hal – hal kecil yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, menyiram kloset setelah buang air, dan masih  banyak lagi.

Adegan 2
Bel istirahat berbunyi. Mereka bergegas ke kantin untuk membeli makanan. Lalu, pada saat mencari tempat duduk, hanya tersisa satu meja. Ketika Roni dan Vino sedang menikmati makanan ...
Alexa   :“Aku ikut makan di sini ya, soalnya udah tidak ada meja yang kosong lagi.”
Roni     :  “Iya.” (dengan wajah datar)

Lima menit setelah itu, Gina menghampiri mereka yang sedang menikmati makanannya.
Gina     :“Teman – teman, aku juga ikut makan di sini ya. Sudah tidak ada tempat duduk yang kosong lagi.”
Vino : (dengan angkuh) “Ya sudah, kamu tinggal duduk lalu makan tidak perlu ribet.”

Ketika mereka selesai makan, hanya Gina yang mengembalikan piringnya. Teman – temannya lansung pergi begitu saja meninggalkan piring kotor tersebut. Namun, Gina tidak tinggal diam, ia langsung menegur mereka.
Gina     :(mengembalikan piring kotor ke tempat yang disediakan) “Mengapa kalian tidak mengembalikan piring kotor tersebut? Apakah sebegitu susahnya untuk mengembalikan piring – piring tersebut?”
Vino dan Roni  :  “Eh,Gina, kamu jangan ngatur – ngatur hidup kita deh. Urusin                                  hidup kamu yang ribet aja tuh, jangan urusin hidup orang lain.”
Alexa   :“Udahlah daripada ribut, mendingan kita ngalah aja lah. Males banget ribut sama dia. Ayo kita kembalikan piring kita.”
Vino, Roni, dan Alexa  :  (mengembalikan piring dengan terpaksa)


Adegan 3
Bel masuk berbunyi, pelajaran kembali dimulai. Mereka melanjutkan pelajaran di kelas matematika.

Bu Guru:“Anak – anak, hari ini kita akan ulangan matematika tentang                                                         aljabar yang telah kita pelajari kemarin. Apa kalian sudah siap?”
Gina, Alexa, Vino, dan Roni    :  “Siap, Bu.”
Bu Guru:“Baik anak – anak. Kita akan mulai ujian, jangan lupa siapkan                                                         kertas coretan ya.” (sambil membagikan kertas ulangan)
Roni   :“Duh, aku lupa menyiapkan kertas coretan lagi. Sudah ah, aku coret – coret di mejaku saja. Bu Guru juga tidak tahu ini, jadi tidak apa – apa.” (berbicara dalam hati)

Pada saat mau mengumpulkan kertas ulangan, Gina tidak sengaja melihat meja Roni yang tadinya bersih sekarang menjadi kotor. Lalu, ia melaporkannya kepada Bu Guru.
Gina :  (mengumpulkan kertas ulangan ke meja guru) “Bu, tadi aku melihat meja Roni banyak coretan, sepertinya ia lupa membawa kertas coretan lalu coret – coret di meja.”
Bu Guru:(dengan muka kaget) “Ya ampun,Roni. Lagi – lagi ia mencoret - coret meja. Terima kasih ya sudah memberi tahu Ibu.”
Roni, Alexa, dan Vino :  (mengumpulkan kertas ulangan)
Bu Guru:  “Ron, kamu tunggu sebentar, Ibu ingin ngomong sama kamu.”
Roni  :  “Ada apaan, Bu? Sepertinya aku tidak berbuat suatu kesalahan  deh.” (dengan bingung)
Bu Guru:“Ron, jujur sama Ibu, apa benar kamu mencoret – coret meja-meja sekolah lagi?”
Roni     :  “Iya, Bu. Maafin aku ya hehehe..”
Bu Guru:“Ibu akan maafin kamu kalau kamu membersihkan meja                                                                             tersebut. Ini sudah ketiga kalinya ya Ron, kamu mengotori                                                              meja sekolah. Cepat bersihkan! (dengan nada marah)
Roni     :  “I..iya Bu, Roni akan segera membersihkannya.” (dengan                                                                 wajah menyesal)


Roni :  “Ah, ini pasti gara – gara Gina. Dia pasti ngelapor ke Bu Guru,  makanya aku jadi dimarahin.” (menggerutu dalam hati)        

Babak 2
Keesokkan harinya, Gina datang paling awal datang ke sekolah. Melihat buku yang jatuh berserakan, ia langsung merapikannya. Namun, pada saat teman – temannya datang, mereka  marah dan tidak suka dengan kelakuan Gina yang selalu menjaga kebersihan. Mereka tidak suka diatur – atur oleh Gina, karena hal itu Alexa, Vino, dan Roni menjadi bersatu untuk menjatuhkan Gina.
Adegan 1
Pada saat akan memulai pelajaran, Gina dan Alexa ijin untuk ke toilet. Alexa mencuci tangannya, lalu ia mengambil tisu dan mengelap tangannya. Setelah itu, ia malah membuangnya ke lantai padahal sudah disediakan tong sampah. Gina yang melihat kejadian tersebut langsung menegurnya.
Alexa   :(mencuci tangannya lalu mengambil tisu dan membuangnya ke lantai)
Gina :(dengan bingung sekaligus kaget) “Alexa, kamu kok buang tisunya ke lantai, kan udah disediakan tong sampah?”
Alexa :“Udah ah biarin, aku mau buru – buru masuk ke kelas. Kalo mau kamu aja tuh yang pungut tisunya lalu buang ke tong sampah.” (dengan angkuh)
Gina:  “Hmm.. ya udah deh. Aku aja yang pungut tisunya.” (sambil memungut tisu tersebut)
Alexa: “Nah, gitu dong. Makasih ya udah bantuin pungutin tisunya.” (dengan nada mengejek)
Gina  :  “Huh, tidak apa – apa lah, mereka mengejek aku. Yang penting, aku udah berusaha menjaga lingkungan sekolah.” (berkata dalam hati)

Adegan 2
Lalu, ketika jam pulang sekolah tiba,mereka pulang. Karena kelas mereka di lantai 3, mereka harus turun dan jalan di koridor untuk pulang.Ketika melewati koridor sekolah, banyak bungkus permen yang berserakan di lantai. Gina tergerak hatinya untuk membantu memungut sampah – sampah itu. Di samping mereka juga ada seorang petugas kebersihan yang terlihat sangat lelah membersihkan sampah – sampah tersebut.
Setelah melihat kebaikan Gina, teman – temannya yang tadi berniat untuk menjatuhkannya luluh dengan tingkah lakunya yang tidak pernah menyerah untuk mengajak orang – orang menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Gina:  “Ya ampun, bnyk sekali bungkus permen yang berserakan.” (dengan kaget, sambil memunguti bungkus permen)
Petugas kebersihan  :  “Udah, biar mba aja yang bersihin. Kamu pulang aja, tidak apa – apa kok.”
Gina     :  “Tidak apa – apa kok, mba. Aku juga ngga buru – buru pulang.”
Petugas kebersihan   :  “Makasih ya, udah mau bantuin. Jarang banget ada murid yang mau ngebantuin seperti apa yang kamu lakukan ini.”
Gina     `:  “Ah, mba bisa aja. Hehehe..” (sambil tersenyum sipu)
Alexa: “Ini anak rajin sekali sih. Di mana ada dia, pasti tempat itu bersih.” (kagum dalam hati)
Vino dan Roni:  (berbisik) “Melihat tingkah laku Gina, kagum ya, di zaman  sekarang masih ada yang menjaga kebersihan sampai segitunya.”

Adegan 3
Lalu mereka menghampiri Gina dan tergerak hatinya untuk ikut membantu petugas kebersihan itu. Setelah selesai, mereka pulang sambil berbincang – bincang selayaknya teman akrab.
Gina  :  “Teman – teman makasih ya, udah mau membantu menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.”
Alexa:  “Iya, Gin. Makasih ya udah menyadarkanku kalau menjaga kebersihan lingkungan sekolah itu penting dan kita juga harus ikut serta dalam kegiatan itu, bukan hanya menyuruh orang  lain saja.”
Vino  :  “Aku juga mau berterima kasih karena udah mengingatkanku untuk selalu menjaga kebersihan di sekolah. Selain itu, aku juga mau minta maaf kalau aku sudah bersikap angkuh kepada kamu, dan sekarang aku menjadi mengerti kalau apa yang selama ini kamu lakukan itu untuk kebersihan sekolah kita.”
Roni     :  “Iya Gin, maafin aku juga ya udah bersikap angkuh sama kamu. Sekarang aku mengerti kalau kita harus menjaga kebersihan sekolah kita, walaupun hanya dari hal – hal kecil.”
Gina     :  “Iya teman – teman, tidak apa – apa kok. Aku udah memaafkan kalian semua. Mulai sekarang, kita harus menjaga kebersihan sekolah ya. Kita   juga harus mengajak murid – murid lain untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.” (dengan semangat  dan bahagia)
Alexa, Vino, dan Roni  :  “Iya. Mari kita mengajak murid – murid lain, agar tergerak hatinya untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah!” (dengan semangat)

Epilog : Sekarang Gina, Alexa, Vino, dan Roni menjadi sahabat. Mereka juga selalu menjaga kebersihan dan mengajak murid – murid lain untuk selalu menjaga kebersihan di sekolah. Dari drama tadi, kita belajar untuk menjaga kebersihan sekolah. Mungkin masih banyak dari kita, yang belum menjaga kebersihan di sekolah, marilah kita mulai menjaga kebersihan sekolah melalui hal – hal kecil seperti yang diperankan dalam drama tadi. Karena hal kecil itu sangat berarti bagi sesama kita. (Vanessa Cecilia 8H SMP Dian Harapan Daan Mogot)
SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar