Prolog : Drama ini menceritakan tentang perbedaan sifat dari
empat orang anak. Mereka adalah Gina, Alexa, Roni, dan Vino. Gina adalah
seorang gadis yang mandiri dan penuh tanggung jawab. Alexa adalah gadis yang
sangat manja. Roni adalah anak yang egois dan mudah terpengaruh. Vino adalah
anak yang angkuh.
Babak 1
Saat bel masuk berbunyi, para siswa bergegas masuk ke kelas
dan langsung duduk di bangku masing –masing. Lalu,pelajaran dimulai dan Bu Guru
membahas mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Seusai pelajaran,
mereka makan di kantin semeja karena hanya tersisa satu meja.
Adegan 1
Bel berbunyi, Bu Guru memulai pelajaran di kelas
Bu Guru : “Selamat
pagi anak – anak!”
Gina, Alexa, Roni, dan Vino :
“Pagi, Bu!”
Bu Guru: “Pada hari ini, Ibu ingin mengingatkan kalian
akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Nah, Ibu
ingin bertanya kepada kalian, apakah kalian sudah menjaga
kebersihan lingkungan sekolah ?”
Vino : (dengan angkuh) “Ngapain Bu kita menjaga
kebersihan sekolah, nanti kan udah ada yang bersihin.”
Roni : “Iya, Bu. Udah ada petugas yang bakal
membersihkan lingkungan sekolah.”
Gina : “Haduh kalian ini, emangnya kalian nggak
pernah membantu Ibu kalian membereskan rumah ya? Membereskan
rumah saja sudah capek, apalagi membereskan sekolah
sebesar ini.”
Alexa : “Huh,Kalo aku sih males banget. Lagipula, di
rumahku udah ada yang bakal membereskan rumah. Jadi,buat
apa membereskan rumah ?”
Gina : “Walaupun begitu, menjaga kebersihan di
sekolah itu penting. Kita sebagai seorang siswa yang baik harus
ikut membantu menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.”
Alexa : (dengan marah) “Apa sih kamu, Na ?! Maksud
kamu kita harus nyapu terus ngepel gitu di sekolah ?”
Bu Guru : “Sudah anak
– anak jangan berdebat lagi, Ibu akan memperjelas semuanya. Apa yang Gina katakan itu
benar, kita memang harus menjaga kebersihan lingkungan
sekolah, walaupun sudah ada petugas kebersihan. Hal itu dapat kita
terapkan melalui hal – hal kecil yaitu dengan membuang
sampah pada tempatnya, menyiram kloset setelah
buang air, dan masih banyak lagi.
Adegan 2
Bel istirahat berbunyi. Mereka bergegas ke kantin untuk
membeli makanan. Lalu, pada saat mencari tempat duduk, hanya tersisa satu meja.
Ketika Roni dan Vino sedang menikmati makanan ...
Alexa :“Aku ikut makan di sini ya, soalnya udah
tidak ada meja yang kosong lagi.”
Roni : “Iya.” (dengan wajah datar)
Lima menit setelah itu, Gina menghampiri
mereka yang sedang menikmati makanannya.
Gina :“Teman – teman, aku juga ikut makan di sini
ya. Sudah tidak ada tempat duduk yang kosong lagi.”
Vino : (dengan angkuh) “Ya sudah, kamu tinggal duduk
lalu makan tidak perlu ribet.”
Ketika mereka selesai makan, hanya Gina yang mengembalikan
piringnya. Teman – temannya lansung pergi begitu saja meninggalkan piring kotor
tersebut. Namun, Gina tidak tinggal diam, ia langsung menegur mereka.
Gina :(mengembalikan piring kotor ke tempat yang
disediakan) “Mengapa kalian tidak mengembalikan piring kotor tersebut? Apakah sebegitu susahnya untuk
mengembalikan piring – piring tersebut?”
Vino dan Roni : “Eh,Gina, kamu jangan ngatur – ngatur hidup
kita deh. Urusin hidup kamu yang ribet aja tuh, jangan urusin hidup orang lain.”
Alexa :“Udahlah daripada ribut, mendingan kita
ngalah aja lah. Males banget ribut sama dia. Ayo kita kembalikan
piring kita.”
Vino, Roni, dan Alexa : (mengembalikan piring dengan terpaksa)
Adegan 3
Bel masuk berbunyi, pelajaran kembali dimulai. Mereka
melanjutkan pelajaran di kelas matematika.
Bu Guru:“Anak – anak,
hari ini kita akan ulangan matematika tentang aljabar yang telah kita pelajari kemarin.
Apa kalian sudah siap?”
Gina, Alexa, Vino, dan Roni : “Siap, Bu.”
Bu Guru:“Baik anak –
anak. Kita akan mulai ujian, jangan lupa siapkan kertas coretan ya.” (sambil membagikan
kertas ulangan)
Roni :“Duh, aku lupa menyiapkan kertas coretan
lagi. Sudah ah, aku coret – coret di mejaku saja. Bu Guru juga
tidak tahu ini, jadi tidak apa – apa.” (berbicara dalam hati)
Pada saat mau mengumpulkan kertas ulangan, Gina tidak sengaja
melihat meja Roni yang tadinya bersih sekarang menjadi kotor. Lalu, ia
melaporkannya kepada Bu Guru.
Gina : (mengumpulkan kertas ulangan ke meja guru)
“Bu, tadi aku melihat meja Roni banyak coretan, sepertinya
ia lupa membawa kertas coretan lalu coret – coret di meja.”
Bu Guru:(dengan muka
kaget) “Ya ampun,Roni. Lagi – lagi ia mencoret - coret meja. Terima kasih ya sudah memberi
tahu Ibu.”
Roni, Alexa, dan Vino : (mengumpulkan kertas ulangan)
Bu Guru: “Ron, kamu
tunggu sebentar, Ibu ingin ngomong sama kamu.”
Roni : “Ada apaan, Bu? Sepertinya aku tidak berbuat
suatu kesalahan deh.” (dengan bingung)
Bu Guru:“Ron, jujur
sama Ibu, apa benar kamu mencoret – coret meja-meja sekolah lagi?”
Roni : “Iya, Bu. Maafin aku ya hehehe..”
Bu Guru:“Ibu akan
maafin kamu kalau kamu membersihkan meja tersebut. Ini sudah ketiga kalinya ya Ron,
kamu mengotori meja sekolah. Cepat bersihkan! (dengan
nada marah)
Roni : “I..iya Bu, Roni akan segera
membersihkannya.” (dengan wajah menyesal)
Roni : “Ah, ini pasti gara – gara Gina. Dia pasti
ngelapor ke Bu Guru, makanya aku jadi dimarahin.” (menggerutu dalam
hati)
Babak 2
Keesokkan harinya, Gina datang paling awal datang ke sekolah.
Melihat buku yang jatuh berserakan, ia langsung merapikannya. Namun, pada saat
teman – temannya datang, mereka marah
dan tidak suka dengan kelakuan Gina yang selalu menjaga kebersihan. Mereka tidak
suka diatur – atur oleh Gina, karena hal itu Alexa, Vino, dan Roni menjadi
bersatu untuk menjatuhkan Gina.
Adegan 1
Pada saat akan memulai pelajaran, Gina dan Alexa ijin untuk
ke toilet. Alexa mencuci tangannya, lalu ia mengambil tisu dan mengelap tangannya.
Setelah itu, ia malah membuangnya ke lantai padahal sudah disediakan tong
sampah. Gina yang melihat kejadian tersebut langsung menegurnya.
Alexa :(mencuci tangannya lalu mengambil tisu dan
membuangnya ke lantai)
Gina :(dengan bingung sekaligus kaget) “Alexa, kamu
kok buang tisunya ke lantai, kan udah disediakan tong
sampah?”
Alexa :“Udah ah biarin, aku mau buru – buru masuk ke
kelas. Kalo mau kamu aja tuh yang pungut tisunya lalu
buang ke tong sampah.” (dengan angkuh)
Gina: “Hmm.. ya udah deh. Aku aja yang pungut
tisunya.” (sambil memungut tisu tersebut)
Alexa: “Nah, gitu dong. Makasih ya udah bantuin
pungutin tisunya.” (dengan nada mengejek)
Gina : “Huh, tidak apa – apa lah, mereka mengejek
aku. Yang penting, aku udah berusaha menjaga lingkungan
sekolah.” (berkata dalam hati)
Adegan 2
Lalu, ketika jam pulang sekolah tiba,mereka pulang. Karena
kelas mereka di lantai 3, mereka harus turun dan jalan di koridor untuk pulang.Ketika
melewati koridor sekolah, banyak bungkus permen yang berserakan di lantai. Gina
tergerak hatinya untuk membantu memungut sampah – sampah itu. Di samping mereka
juga ada seorang petugas kebersihan yang terlihat sangat lelah membersihkan
sampah – sampah tersebut.
Setelah melihat
kebaikan Gina, teman – temannya yang tadi berniat untuk menjatuhkannya luluh
dengan tingkah lakunya yang tidak pernah menyerah untuk mengajak orang – orang
menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Gina: “Ya ampun, bnyk sekali bungkus permen yang
berserakan.” (dengan kaget, sambil memunguti bungkus
permen)
Petugas kebersihan : “Udah, biar mba aja yang bersihin. Kamu
pulang aja, tidak apa – apa kok.”
Gina : “Tidak apa – apa kok, mba. Aku juga ngga buru
– buru pulang.”
Petugas kebersihan : “Makasih ya, udah mau bantuin. Jarang banget
ada murid yang mau ngebantuin seperti apa yang kamu
lakukan ini.”
Gina `: “Ah, mba bisa aja. Hehehe..” (sambil
tersenyum sipu)
Alexa: “Ini anak rajin sekali sih. Di mana ada dia,
pasti tempat itu bersih.” (kagum dalam hati)
Vino dan Roni: (berbisik) “Melihat tingkah laku Gina, kagum
ya, di zaman sekarang masih ada yang menjaga kebersihan sampai segitunya.”
Adegan 3
Lalu mereka menghampiri Gina dan tergerak hatinya untuk ikut
membantu petugas kebersihan itu. Setelah selesai, mereka pulang sambil
berbincang – bincang selayaknya teman akrab.
Gina : “Teman – teman makasih ya, udah mau membantu
menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.”
Alexa: “Iya, Gin. Makasih ya udah menyadarkanku
kalau menjaga kebersihan lingkungan sekolah itu penting
dan kita juga harus ikut serta dalam kegiatan itu, bukan hanya
menyuruh orang lain saja.”
Vino : “Aku juga mau berterima kasih karena udah
mengingatkanku untuk selalu menjaga kebersihan di
sekolah. Selain itu, aku juga mau minta maaf kalau aku sudah bersikap
angkuh kepada kamu, dan sekarang aku menjadi mengerti
kalau apa yang selama ini kamu lakukan itu untuk
kebersihan sekolah kita.”
Roni : “Iya Gin, maafin aku juga ya udah bersikap
angkuh sama kamu. Sekarang aku mengerti kalau kita harus
menjaga kebersihan sekolah kita, walaupun hanya dari hal –
hal kecil.”
Gina : “Iya teman – teman, tidak apa – apa kok. Aku
udah memaafkan kalian semua. Mulai sekarang, kita harus
menjaga kebersihan sekolah ya. Kita juga harus mengajak murid – murid lain untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.”
(dengan semangat dan bahagia)
Alexa, Vino, dan Roni : “Iya. Mari kita mengajak murid – murid lain,
agar tergerak hatinya untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah!” (dengan semangat)
Epilog : Sekarang Gina, Alexa, Vino, dan Roni menjadi
sahabat. Mereka juga selalu menjaga kebersihan dan mengajak murid – murid lain
untuk selalu menjaga kebersihan di sekolah. Dari drama tadi, kita belajar untuk
menjaga kebersihan sekolah. Mungkin masih banyak dari kita, yang belum menjaga
kebersihan di sekolah, marilah kita mulai menjaga kebersihan sekolah melalui
hal – hal kecil seperti yang diperankan dalam drama tadi. Karena hal kecil itu
sangat berarti bagi sesama kita. (Vanessa Cecilia 8H SMP Dian Harapan Daan Mogot)
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar