Bekerja adalah suatu
berkat yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Dengan bekerja manusia dapat
bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Di era
globalisasi, mencari pekerjaan bukanlah perkara yang mudah. Sebagai buktinya, di
Indonesia 7,45 juta orang adalah pengangguran. Hal ini disebabkan karena dari
waktu ke waktu daya saing antar manusia semakin meningkat. Perusahaan-perusahaan baik di Indonesia maupun dunia menetapkan
standart pekerja mereka yang lebih tinggi dengan pertimbangan seperti pendidikan
tinggi atau mempunyai konsistensi yang tinggi. Sehingga orang pun
berlomba - lomba untuk belajar memperdalami bidangnya untuk menjadi yang
terbaik. Karena itu, orang yang bermalas-malasan pasti akan tertinggal dan
terkalahkan oleh orang yang memiliki usaha dan pendidikan yang lebih.
Pemerintah Indonesia juga telah
memiliki ketetapan khusus untuk masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan
kerja ini yaitu dengan program wajib belajar 9 tahun hingga lulus SMA. Program
ini diterapkan kepada seluruh anak-anak di Indonesia agar masyarakat Indonesia
di kedepannya pun dapat bersaing dalam tantangan kerja yang akan semakin berat
untuk dihadapi. Namun, program wajib 9 tahun belajar itu pun sebetulnya masih
dianggap tidak dapat bersaing dalam dunia pekerjaan. Bahkan di
Indonesia, masih ada sebanyak 400.000 lulusan sarjana yang tidak dapat
mendapatkan pekerjaan karena banyak yang kalah dalam daya saing. Sehingga,
seberapa pentingkah pemilihan fakultas dan jurusan yang tepat di perkuliahan
untuk menghadapi tantangan kerja di era globalisasi.?
Untuk mendalami bidang yang
diinginkan, para pelajar dapat mengikuti perkuliahan. Kuliah sebenarnya dibagi menjadi
3 jenjang yaitu S1,S2, dan S3. Semakin tinggi tingkatan akan membuat pelajar
semakin menjadi spesialis atau ahli dalam bidang yang dipilih. Kuliah S1
biasanya kita tempuh dalam jangka waktu 4 tahun, S2 2 tahun dan S3 5 tahun.
Dalam 3 tingkatan ini pelajar boleh memilih salah satu jurusan jurusan yang
ingin dipelajari. Dalam Semua jurusan perkuliahan itu memiliki bahan pelajaran
yang berbeda-beda dan lebih spesifik.
Semakin tinggi jenjang yang diambil akan membuat pelajar
lebih siap dalam menghadapi tantangan kerja. Di perkuliahan pelajar mendalami
mengenai suatu bidang spesifik yang mereka inginkan yang terbagi dalam banyak
sekali jurusan seperti diantaranya jurusan kedokteran dan kebidanan ada di
fakultas kedokteran, jurusan teknik sipil dan teknik elektro ada di fakultas
Teknik. Semua jurusan perkuliahan itu memiliki bahan pelajaran yang
berbeda-beda. Tiap jurusan memiliki kesulitan masing-masing yang
membuat para pelajar menjadi tahan uji akan setiap kesulitan yang ada. Dengan
ilmu yang semakin bertambah dan disertai mental yang kuat akan membuat pelajar
siap menghadapi tantangan pekerjaan di era globalisasi.
Selain itu , pemilihan jurusan yang tepat di perkuliahan
juga dapat berperan dalam penentu kesuksesan dunia pekerjaan. Jurusan yang
tepat adalah jurusan yang sejalan sesuai dengan bakat dan minat para pelajar. Bila para pelajar dapat mengikuti jurusan yang diminati, para pelajar
akan lebih cenderung menyukai perkuliahannya dan membuat semakin besar
kemungkinan pelajar ini akan berbuat yang terbaik di pekerjaannya.
Namun, pada kenyataannya menurut
para ekonom, faktor yang lebih berpengaruh menentukan keberhasilan para pelajar
dalam menghadapi tantangan kerja adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dari daerah
tersebut. Hal ini disebabkan karena tidak semua daerah memiliki
geografis yang kebutuhan yang sama. Bisa saja, peluang untuk mendapatkan suatu
pekerjaan sangat sulit karena daerah tersebut tidak dapat menyediakan lapangan
pekerjaannya.
Di sisi lain, ada sebagian orang
yang berpendapat bahwa pendidikan hanya suatu bentuk investasi kepada para
pelajar untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga seberapa tingginya pendidikan dan
jurusan yang diambil tetap hanya kembali lagi kepada keinginan orang tersebut.
Banyak orang sukses dalam menghadapi tantangan kerja di era globalisasi yang
tidak kuliah sebelumnya. Mereka memilih untuk putus kuliah dan langsung
mendirikan perusahaannya sendiri dan dirintis hingga besar sampai saat ini.
Seperti contohnya di Indonesia ada Bob Sadino dan Andy F. Noya., selain itu,
tokoh dunia Mark zuckerberg dan Bill Gates juga tidak lulus kuliah. Mereka
memiliki keyakinan yang keras pada diri mereka sendiri untuk berani mengambil
keputusan. Mereka membuka usaha mereka dan benar-benar mengembangkannya tanpa
harus mengikuti kuliah.
Tantangan kerja di era
globalisasi juga menuntut karakter dari tiap orang. Karakter yang berani,
mandiri, bisa bergaul, bisa meyakinkan orang dan bisa memimpin.
Itulah karakter yang dibutuhkan. Dalam bekerja kita akan bertemu dengan pekerja
lain yang mendorong kita harus dapat bersaing dan pintar untuk berargumen.
Lingkungan perkerjaan di era
globalisasi sangatlah sulit karena banyak sekali tantangan yang harus dihadapi.
Banyak faktor yang harus kita perhitungkan sebelum masuk ke bidang pekerjaan
dan harus kita persiapkan dari sejak dini sebagai bentuk investasi.
Faktor- faktor tersebut adalah tingkat pendidikan, jurusan dan fakultas yang
diambil, dan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah. Banyaknya pesaing dari sesama
angkatan kerja juga mempersulit seseorang untuk mendapatkan suatu pekerjaan.
Sehingga perusahaan berlomba-lomba untuk mencari pekerja yang memiliki nilai
tambah atau lebih.
Pendidikan adalah suatu bentuk investasi ,namun
pendidikan berperan sangat penting dalam mempersiapkan diri dalam pekerjaan.
Karena melalui pendidikan kita selain diberi ilmu, kita juga dipersiapkan untuk
menghadapi tantangan sulit yang akan dialami. Di sekolah dan
perkuliahan kita mempelajari dari hal yang umum hingga hal yang spesifik dalam
bidangnya. Dari tahap tersebut secara tidak sadar setap individu dibentuk
secara karakteristik dan mental yang kuat. Dengan memilih fakultas
dan jurusan yang tepat pun kita akan menikmati jurusan kita dan menjalaninya
dengan yang terbaik. (Virya 12 IPA1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar