Di bangku SMA, murid kebanyakan dihadapkan untuk memilih antara dua jurusan IPA
atau IPS karena tidak semua SMA memiliki
lebih dari dua jurusan. Jurusan IPA mencakup pelajaran matematika, fisika, kimia,
dan biologi; sementara jurusan IPS mencakup pelajaran sosiologi, geografi,
ekonomi, akuntansi, dan sejarah. Oleh karena itu, jurusan IPA identik dengan
metode ilmiah dan lebih mengutamakan logika, sementara jurusan IPS identik
dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat dan lebih mengutamakan
daya hafal. Perbedaan tersebut membuat
seseorang yang memiliki kemampuan berhitung, imajinasi, dan abstraksi yang
tinggi lebih cocok untuk masuk jurusan IPA; sementara seseorang dengan rasa
sosial serta daya ingat yang tinggi akan lebih cocok untuk masuk jurusan IPS.
Adanya
penjurusan di SMA menawarkan berbagai kelebihan serta kekurangan bagi murid yang
ingin masuk ke jenjang pendidikan berikut, yaitu kuliah. Opini masyarakat
mengenai adanya penjurusan SMA sangatlah beragam. Baru-baru ini pula, muncul
suatu perdebatan yang mempertanyakan relevansi penjurusan SMA dalam kehidupan
perkuliahan. Seberapa pentingkah pemilihan
jurusan di SMA untuk menuju bangku kuliah?
Beberapa orang berpendapat bahwa pemilihan
jurusan di SMA sangatlah penting karena banyak universitas hanya menerima murid
dengan latar belakang jurusan tertentu. Sebagai contoh, hanya murid IPA
yang dapat masuk fakultas kedokteran di Indonesia. Oleh sebab itu, akan lebih
baik jika murid memilih jurusan SMA yang sesuai dengan syarat yang telah
ditentukan jurusan kuliah yang diidamkan murid. Akan sangat sayang jika murid tidak
diterima jurusan pilihannya hanya karena salah memilih jurusan di SMA.
Selain itu, ada juga pendapat yang
menyatakan bahwa penjurusan itu penting karena murid ditanam nilai dan karakter
yang berbeda dari kedua jurusan tersebut. Karakter yang telah diperoleh
dari jurusan SMA seringkali menempel pada murid sampai dewasa, sehingga dapat
menjadi bekal untuk kehidupan kuliah murid. Karakter yang telah diperoleh murid
di SMA akan mempengaruhi pemilihan jurusan kuliah murid. Seseorang yang tidak
teliti dan sembrono akan merasa kesulitan untuk mempelajari kedokteran. Juga, seseorang
yang kurang supel akan kesulitan di bidang manajemen yang lebih cocok untuk
orang yang mempunyai kemampuan interpersonal yang tinggi. Oleh karena itu murid
sebaiknya memilih jurusan SMA yang dapat menumbuhkan karakter yang ingin ia
miliki dalam dirinya.
Beberapa orang juga menggangap bahwa penjurusan
di SMA penting karena dapat memberi gambaran mengenai jurusan kuliah yang nanti
akan diambil murid. Murid seakan-akan diberi simulasi kuliah di bangku SMA.
Mendapat gambaran awal itu penting agar murid tidak memasuki jurusan kuliah
atas ekspektasi yang kurang berbasis. Sebagai contoh, seorang murid yang ingin
mengambil teknik sipil dapat mencicipi rasanya mengambil jurusan tersebut
dengan mengambil jurusan IPA di SMA dan mempelajari fisika. Di sisi lain,
seorang murid yang ingin mengambil jurusan akuntansi di kuliah dapat mengambil
jurusan IPS dan mempelajari akuntansi agar bisa merasakan jurusan tersebut.
Dengan penjurusan di SMA, murid dapat mengetahui kesesuaiannya dengan suatu
jurusan kuliah secara lebih akurat dibandingkan melalui pendapat orang lain
maupun internet.
Namun,
tidak semua orang menyetujui bahwa penjurusan di SMA itu penting. Ada yang berpendapat bahwa penjurusan di SMA
tidaklah penting karena ada banyak orang yang pada akhirnya mengambil jurusan
kuliah yang tidak sesuai dengan jurusannya di SMA. Hal tersebut membuktikan
bahwa pemilihan jurusan di SMA tidaklah efektif dalam mempersiapkan murid untuk
menuju bangku kuliah. Juga, beberapa universitas tidak lagi membatasi suatu jurusan
kuliah untuk murid yang lulus dari jurusan SMA tertentu sehingga murid bisa
mengambil jurusan SMA tanpa memikirkan dampaknya terhadap seleksi masuk murid
dalam suatu universitas.
Ada juga yang berpendapat bahwa penjurusan
di SMA berpengaruh buruk karena malah membatasi murid untuk dapat mengeksplor
minat atau bakatnya yang mungkin berada di jurusan lain. Menurut mereka, anak
berusia 15 tahun masih dalam proses pencarian jati diri sehingga belum mempunyai
gambaran tepat mengenai apa yang mereka inginkan. Hal tersebut menyebabkan
murid tidak benar-benar tahu apakah ada bidang lain yang lebih cocok dengan
minat dan bakat murid. Ini tidaklah baik karena dapat menyebabkan murid
mengambil keputusan yang kurang matang dan berakhir dalam jurusan yang salah.
Akhirnya, ada yang menganggap bahwa penjurusan
di SMA tidaklah penting karena menurut mereka, kesuksesan murid di kuliah lebih
banyak ditentukan oleh minat dan daya juang murid dan bukan oleh jurusannya di
SMA. Jika murid merasa sangat berminat dengan suatu jurusan kuliah dan rela
berjuang deminya, maka murid tentu bisa menaklukkan segala rintangan yang
terdapat di jurusan kuliah tersebut tanpa memandang latar belakang jurusannya
di SMA. Sebagai contoh, murid lulusan IPA yang memilih jurusan sastra karena
minat lebih berkemungkinan sukses dibandingkan murid lulusan IPA yang mengambil
jurusan kimia namun tidak memiliki ketertarikan terhadap jurusan tersebut.
Seberapa pentingnya
penjurusan di SMA untuk menuju bangku kuliah semua bergantung kepada murid. Murid yang merasa bahwa ia sudah yakin
akan jurusan kuliah yang ia inginkan dan mengetahui pasti bahwa jurusan
tersebut tidak memandang latar belakang jurusannya di SMA tidak akan banyak
dipengaruhi oleh pemilihan jurusan di SMA. Di sisi lain, murid yang masih
merasa ambigu akan minat dan bakatnya serta mengetahui bahwa jurusan yang ia
minati di kuliah memiliki prasyarat berupa kelulusan dari jurusan SMA tertentu
akan merasa bahwa penjurusan di SMA itu penting dan harus dipilih dengan
hati-hati.
Namun, terlepas dari penting atau tidak
pentingnya pemilihan jurusan di SMA,
sebaiknya murid tetap mengambil jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan
mengambil jurusan yang tidak jauh dari minat dan bakat yang dimiliki murid,
kemungkinan murid akan salah mengambil jurusan di kuliah lebih tipis
dibandingkan seseorang yang mengambil jurusan SMA dengan asal-asalan.
Pengalaman di bangku SMA juga akan lebih menyenangkan jika murid memilih
jurusan yang sesuai dengan minatnya.(Celine 12 IPA1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar